Kapolda Maluku Kunjungi Banda Neira, Intip Pesona dan Keindahan Pulau Rempah
Kapolda Maluku, Irjen Lotharia Latif kunjungi Banda Neira yang mempesona. Inilah pesona dan keindahan pulau yang dijuluki sebagai pulau rempah-rempah.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Kapolda Maluku, Irjen Lotharia Latif melakukan kunjungan kerja ke Banda Neira pada Sabtu (18/3/2023) kemarin.
Ia bersama dengan rombongannya tiba di Bandar Udara Banda Neira, Kampung Baru, Kecamatan Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah pada pukul 09.00 WIT.
Kunjungan Kapolda Maluku tak lain untuk mengekspos dan mengupayakan agar Banda Neira menjadi pulau indah yang maju.
Lotharia Latif juga menyinggung bahwa terdapat banyak keunggulan yang ada di Banda Neira mulai dari sejarah hingga objek wisatanya yang menarik.
Baca juga: PANE, Jagoan Hip Hop Banda Neira Suka Healing ke Pantai Moki Maluku Tengah
Banda Neira atau Banda Naira terkenal sebagai pulau indah yang berlokasi di Kepulauan Banda, Maluku Tengah.
Dikutip dari bpkp.go.id, Banda Neira dulu sempat menjadi pusat perdagangan pala dan fuli di dunia.
Pulau ini juga dikenal sebagai kepulauan rempah-rempah di Indonesia.
Julukan pulau rempah-rempah ini didapatkan karena pulau ini menjadi satu-satunya sumber rempah-rempah yang bernilai tinggi hingga pertengahan abad ke-19 di Indonesia.
Menurut sejarahnya, pada masa penjajahan, anggota VOC pun membantai penduduk Banda untuk mendapatkan palanya di tahun 1621.
Tak heran jika Banda Neira dikenal sebagai perkampungan yang memiliki berbagai pesona objek wisata alam dan memiliki wisata sejarah.
Baca juga: Kawasan Resort Pulau Bawah Kabupaten Kepulauan Anambas Kepri Disegel Ditjen PSDKP
Selain memiliki pemandangan yang indah, pulau ini juga miliki sejarah yang panjang.
Banda Neira memiliki banyak bangunan-bangunan khas gaya Belanda yang dulunya dijadikan tempat pertahanan tentara VOC.
Masyarakat Banda Neira juga dikenal sangat ramah-ramah.
Di pulau ini terdapat Benteng Belgica yang jadi pernah menjadi benteng VOC pada masa penjajahan.
Benteng ini dibangun di atas sebuah bukit dan bisa ditempuh hanya dalam 10 menit berjalan kaki dari Delfica Guest House.
Benteng ini berada di sebelah barat daya Pulau Neira dan terletak pada ketinggian 30 meter dari permukaan laut.
Pesona pemandangannya sangat menawan, karena di sekelilingnya berdiri benteng-benteng yang dibangun pada tahun 1611 di bawah pimpinan Gubernur Jenderal Pieter Bot ini.
Baca juga: Usulan Istana Mini di Banda Neira Maluku Jadi Istana Presiden Perlu Dikaji
Dari atas bangunan benteng tersebut pengunjung bisa melihat ke segala penjuru pulau, karena lokasinya yang sagat strategis.
Melansir whc.unesco.org, penduduk Banda Neira kebanyakan berprofesi sebagai nelayan.
Para warga berprofesi sebagai nelayan karena pulau ini didominasi dengan wilayah pesisir.
Kepulauan Banda Neira selalu berhasil membuat jatuh cinta para pengunjungnya.
Keindahan alam yang disuguhkan mampu memanjakan mata setiap orang.
Lingkungan laut Kepulauan Banda juga tidak kalah menarik, karena menyuguhkan hamparan air laut dengan berbagai kekayaan alamnya.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)