30 Persen Jemaah Haji 2023 Merupakan Lansia, Kemenag: Kami Sedang Simulasikan Layanannya
Subhan menuturkan dari 64.000 itu, sedang mengidentifikasi jemaah dalam kategori lansia sehat kemudian jemaah lansia yang memerlukan bantuan alat
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag, Subhan Cholid mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan mitigasi terkait jamaah haji lansia yang bakal beribadah di tahun 2023.
"Jemaah haji lansia khusus untuk di Arab Saudi, saat ini kita masih dalam proses mitigasi dari tanah air terkait dengan jamaah lansia, mulai dari kondisi real jamaah lansia yang jumlahnya 64 ribu itu," kata Subhan di Jakarta Pusat, Selasa (21/3/2023).
Subhan menuturkan dari 64.000 itu, sedang mengidentifikasi jemaah dalam kategori lansia sehat kemudian jemaah lansia yang memerlukan bantuan alat maupun orang lain.
Baca juga: Kemenag Bersyukur Kuota Haji Indonesia Kembali Normal 221 Ribu Jamaah
"Dengan identifikasi ini nantinya kami sedang juga mensimulasikan layanan di luar negeri seperti apa, penempatan hotelnya seperti apa, kemudian layanan konsumsinya seperti apa dan juga layanan transportasinya seperti apa," jelasnya.
Menurut Subhan ibadah haji 2023 ini karena punya pekerjaan rumah yang belum selesai di tahun 2022. Maka yang seharusnya berangkat di 2022 itu mayoritas adalah lansia dan itu harus berangkat di tahun ini.
"Akan kita berangkatkan di tahun ini sehingga jumlah lansia ini sampai 30 persen. Jadi lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya. Oleh kerena itu maka ini menjadi prioritas yang menjadi fokus layanan kita tentu juga tidak boleh meninggalkan jemaah di luar lansia," tegasnya.
Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag itu melanjutkan pihaknya sedang melakukan simulasi apakah penempatan jemaah lansia atas nama lansia akan diberikan prioritas. Tapi harus terpisah dengan rombongannya atau untuk menjaga psikologi jemaah itu bersama dengan rombongannya.
Baca juga: Kemenag Bersama Peneliti UI Susun Skema Mitigasi Layanan Haji Lansia Tahun 2023
"Karena kalau dipisah dengan rombongannya nanti risikonya seperti apa. Kalau tetap bersama dengan rombongannya itu keuntungannya seperti apa termasuk juga layanan transportasinya. Kita juga mendiskusikan cukup panjang dengan syarikah dengan perusahaan yang akan mengangkut jemaah kita utamanya untuk yang angkutan shuttle," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.