Tradisi Adat saat Hari Raya Nyepi, Upacara Melasti hingga Ngembak Geni
Simak sjeumlah tradisi adat saat Hari Raya Nyepi. Dilaksanakan upacara Melasti, pawai ogoh-ogoh hingga Ngembak Geni.
Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Whiesa Daniswara
Pada upacara Panca Sata mempergunakan lima ekor ayam sesuai dengan nama pengideran beserta perlengkapanya.
Pelaksanaan Panca Sata bertempat di jaba depan Pura Bale Agung atau Pure Desa.
- Tingkat Banjar disebut Ekasata
Upacara Ekasata menggunakan seekor ayam brumbun diolah menjadi 33 tanding (33 urip bhuana) genap dengan perlengkapannya.
Tempat pelaksanaan upacara Ekasata dilakukan di depan Balai Banjar.
- Di rumah umat masing-masing, terutama di Merajan menghaturkan peras ajuman, daksina, ketupat kelanan, canang lengewangi, burat wangi, nunas tirtha, dan bija beras kuning.
Baca juga: Hari Raya Nyepi 22 Maret 2023: Makna Esoteris Metafisis, Link Twibbon, dan Ucapan dalam Bahasa Bali
3. Puncak Acara Nyepi
Pada hari Nyepi, suasana sekitar seperti mati, karena tidak ada kesibukan aktivitas seperti biasa.
Pada hari ini, umat Hindu melaksanakan "Catur Brata" atau Penyepian yang terdiri dari amati geni (tiada berapi-api/tidak menggunakan dan atau menghidupkan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak mendengarkan hiburan).
Selain itu, bagi yang mampu, juga melaksanakan tapa, brata, yoga, dan semadhi.
Demikianlah pelaksanaan Nyepi, sehingga umat Hindu dapat memulai suatu halaman baru yang putih bersih.
Setiap orang yang berilmu (sang wruhing tattwa jñana) melaksanakan brata (pengekangan hawa nafsu), yoga (menghubungkan jiwa dengan Paramatma (Tuhan), tapa (latihan ketahanan menderita), dan samadi (manunggal kepada Tuhan, yang tujuan akhirnya adalah kesucian lahir batin).
Semua itu menjadi keharusan bagi umat Hindu agar memiliki kesiapan batin untuk menghadapi setiap tantangan kehidupan pada tahun yang baru.
4. Upacara Ngembak Geni