Contoh Khutbah Sholat Jumat Bulan Ramadhan: Puasa untuk Melatih Kesabaran
Inilah contoh khutnah sholat Jumat di bulan suci Ramadhan yang bertemakan 'Puasa di Bulan Ramadhan, Untuk Melatih Kesabaran'
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Inilah contoh khutbah sholat Jumat di bulan suci Ramadhan 1444 H/2023.
Sholat Jumat hukumnya wajib dilaksanakan bagi laki-laki di hari Jumat atau saat Zuhur.
Pada bulan suci Ramadan ini, umat Islam juga melaksanakan ibadah puasa dan saling berbagi kebaikan.
Adapun hari ini, 24 Maret 2023, merupakan Jumat pertama di bulan Ramadhan atau 2 Ramadhan 1443H setelah Pemerintah memutuskan awal Ramadhan pada Kamis (23/3/2023).
Inilah contoh khutbah sholat Jumat yang bertema Puasa di Bulan Ramadhan, Untuk Melatih Kesabaran.
Dikutip dari laman Kementerian Agama, inilah contoh khutbah sholat Jumat di bulan suci Ramadhan 1444 H/2023.
Contoh khutbah sholat Jumat
Baca juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha, Beserta Niat dan Tata Caranya
Khutbah Pertama:
Innal hamda lillaah, nahmaduhuu wanastaiinuhuu wanastaghfiruh, wanauudzu billaahi min suruuri anfusinaa, wamin sayyiaati a’maalinaa, mayyahdillaahu falaa mudlillalah, waman yudlilhu falaa haadiyalah.
Asyhadu allaa Ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariikalah, waasyhadu anna Muhammadan abduhuu warasuuluh.
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammadin, wa ‘alaa aalihii waash haabiihii ajmaiin.
Innallooha wa malaaikatahuu yusholluuna ‘alan Nabi, yaa ayyuhalladziina aamanuu sholluu ‘alaihi wa sallimuu tasliimaa.
Ya ayyuhaladzi naamanu, taqullooha haqqa tuqaatih, walaa tamuutunna illa waantum muslimuun.
Jamaah Jumat yang Dirahmati Allah
Melalui mimbar yang mulia ini, khotib ingin mengajak kepada jamaah Salat Jum’at siang hari ini: Marilah! Kita tingkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt dengan mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Alhamdulillah, kita dipertemukan lagi dengan bulan Ramadan yang penuh dengan keberkahan. Inti dari puasa adalah meningkatkan kesabaran dengan iman dan takqa.
“Puasalah di bulan melatih kesabaran, yakni bulan Ramadan” (Shum syahr al-shabr Ramadhan). Jika salah satu hikmah berpuasa adalah melatih kesabaran, maka terlebih lagi berpuasa dalam situasi pandemi seperti saat ini.
Saat ramadhan seorang Muslim ditempa untuk menjadi manusia yang lebih banyak bersabar dalam menjalankan perintah agama.
Dalam ajaran Islam, sabar ada kalanya berhubungan dengan upaya sekuat tenaga untuk bertahan dan tidak goyah menghadapi rayuan setan yang membujuk manusia agar melanggar perintah Allah dan Rasul-nya. Termasuk sabar pula adalah sabar menjalankan perintah dan beribadah untuk menggapai ridha-Nya Allah Swt, sebagaimana kita sabar di dalam menjalankan puasa di bulan Ramadan.
Puasa menahan sekaligus meredam hasrat dan hawa nafsu yang terdapat dalam diri manusia.
Seseorang yang berpuasa harus bersabar dari segala hal yang dapat membatalkan puasanya, seperti makan, minum, berhubungan badan suami-istri semenjak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Seseorang yang berpuasa sedang berada di puncak kesabaran yang tidak ada bandingannya, baik di dunia maupun kelak ketika berhadapan langsung dengan Allah Swt pada hari kiamat.
Rasulullah Saw pernah berwasiat kepada para sahabatnya, di antaranya Abu Umamah supaya membiasakan berpuasa. Sebab, tidak ada yang menyamai keagungan ibadah puasa. Begitu agungnya ibadah puasa, hingga Abu Hudzaifah pernah meriwayatkan dari Rasulullah Saw tentang sebuah hadits yang artinya: “Barang siapa ditutup usianya (meninggal dunia) dalam kondisi menjalankan puasa, maka dia masuk surga.”
Baca juga: 7 Tips Puasa Sehat Anti Lemas saat Bulan Ramadhan, Banyak Minum Air Putih hingga Tidur Cukup
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah Swt
Bersabar adalah sikap terpuji. Orang yang bersabar kedudukannya tinggi di hadapan Allah Swt. Mereka yang sabar adalah sangat dekat dengan Allah Swt dan dijanjikan akan mendapatkan balasan pahala yang tidak terhingga. Allah Swt berfirman dalam QS. Al-baqarah ayat 15:
Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.
Imam al-Thabari dalam kitab tafsirnya menjelaskan bahwa yang dimaksud kalimat Allah bersama orang-orang yang bersabar adalah bahwa Allah akan menjadi penolong orang yang sabar, Allah juga yang menanggung mereka, dan Allah meridai apa yang dikerjakan mereka orang yang sabar. Hal ini sebagaimana perkataan orang: Hai kamu! Lakukanlah sebab aku bersamamu. Maksud ungkapan “aku bersamamu” adalah aku akan menolongmu dan membantumu!
Dengan demikian jika kita sanggup bersabar di bulan Ramadan sekarang ini, maka kita jangan pernah khawatir. Sebab, Allah selalu bersama kita dan Allah juga yang akan menolong orang-orang yang berpuasa. Allah Swt juga berfirman di dalam QS Az-Zumar ayat 10:
Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.
Lafal “as-shobirun” dalam ayat ini menurut Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya adalah merujuk kepada orang-orang yang berpuasa. Hal ini cukup beralasan sesui dengan firman Allah dalam hadits qudsi yang berbunyi; “as-shaumu li wa ana ajzi bihi” (puasa adalah untuk Aku dan Aku juga yang akan membalasnya).
Mudah-mudahan Allah Swt senantiasa menjaga kita, melindungi keluarga kita, agar tetap sehat, aman, dan tentram dalam menunaikan ibadah puasa dan ibadah-ibadah sunnah lainnya di bulan yang sangat mulia ini. Kita berharap semoga dosa-dosa kita diampuni oleh Allah Swt.
Khutbah Kedua
Alhamdulillahiladzi arsala rosulahu bilhuda wa dinilhaq, liyudhirohu ‘aladdinikullihi walaukarihal musrikun.
Asyahdualla ilahailalloh waasyhaduanna muhammadan’abduhu warosulahu
Allohuma solli’ala muhammadin wa’ala alihi waashabihi ajma’in.
Ya ayyuhaladzi naamanu, taqullooha haqqa tuqaatih, walaa tamuutunna illa waantum muslimuun.
(Tribunnews.com/Pondra Puger)