Soal Jokowi Larang ASN dan Pejabat Negara Buka Puasa Bersama, Arsul Sani Minta Diperjelas Arahannya
Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani meminta agar larangan buka puasa bersama bagi ASN hingga pejabat negara bisa diperjelas lagi arahannya.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Suci BangunDS

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani, turut mengomentari arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melarang Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga pejabat negara untuk menggelar acara buka puasa bersama selama bulan Ramadhan.
Diketahui, larangan buka bersama ini berlaku bagi semua ASN dan pejabat negara selama bulan Ramadhan.
Menurut Arsul, seharusnya larangan buka puasa bersama ini bisa diperjelas lagi dengan adanya surat arahan atau surat edaran.
Selain itu, dalam larangan buka puasa bersama ini juga harus ditekankan untuk tetap menjaga protokol kesehatan yang sudah diterapkan sebelumnya selama pandemi Covid-19.
"Sebaiknya ini diperjelas arahannya, dengan adanya surat arahan berikutnya."
"Dan tentu yang perlu ditekankan kepada kita semua adalah agar kita tetap menjaga protokol kesehatan yang selama ini kita terapkan," kata Arsul dalam tayangan Program 'Kompas Siang' Kompas TV, Jumat (24/3/2023).
Baca juga: Buka Puasa Bersama Dilarang, Anggota Komisi II DPR Nilai Pemerintah Tak Bijak dan Tak Adil
Lebih lanjut, Arsul juga meminta agar larangan yang dibuat Presiden Jokowi tersebut tidak dikaitkan fenomena hedonisme yang belakangan ini ramai terjadi di kalangan pejabat negara.
Jika memang diperlukan untuk menggelar buka bersama, Arsul menilai yang perlu ditekankan adalah imbauan terkait tempat pelaksanaan acara buka bersama tersebut.
Misalnya tidak perlu dilaksanakan di Hotel dan bisa digelar di kantor masing-masing.
Atau jika diperlukan bisa menggunakan gedung pertemuan yang biasa.
Tidak perlu hingga menggunakan restoran Fine Dining yang mewah hanya untuk acara buka bersama.
Baca juga: Soal Larangan Buka Puasa Bersama Bagi Pejabat, Ketum PBNU: Bagi-bagi ke Fakir Miskin yang Penting
"Enggak usah juga menurut saya ini kemudian dikait-kaitkan dengan hedonisme. Yang paling penting menurut saya, ya dihimbau juga tempatnya."
"Kalaupun ini mau dikaitkan dengan hedonisme, enggak perlu lah kita buka puasa bersama di Hotel."
"Ya kalaupun di kantor ya di kantor masing-masing, di gedung pertemuan kalau itu perlu, ya di gedung pertemuan yang biasa."
"Tapi enggak perlu juga buka puasa bersama di Hotel Bintang Lima atau di tempat-tempat restoran yang Fine Dining, yang mewah itu, terang Arsul.
Baca juga: Legislator PKS: Rezim Khawatir Buka Puasa Bersama Jadi Konsolidasi Jelang Pilpres
Menpan RB Buka Suara soal Larangan Buka Bersama dari Presiden Jokowi
Menpan RB, Abdullah Azwar Anas, buka suara terkait Presiden Jokowi yang meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tidak menggelar acara buka puasa bersama selama bulan Ramadhan tahun ini.
Anas mengatakan, arahan Presiden Jokowi bagi ASN untuk tak menggelar acara buka puasa bersama ini melanjutkan arahan tahun-tahun sebelumnya.
Mengingat Indonesia kini masih dalam proses transisi dari pandemi Covid-19 menuju endemi.
"Jadi ini arahan beliau (Presiden Jokowi), melanjutkan tahun-tahun sebelumnya ya. Dan memang ini masih transisi dari pandemi menuju endemi," kata Anas, Kamis (23/3/2023).
Baca juga: ASN hingga Pejabat Dilarang Buka Puasa Bersama, Sekjen PKS Sentil Hajatan Mantu Jokowi
Anas menegaskan, arahan tentang larangan buka puasa bersama untuk ASN mulai berlaku hari ini, Kamis (23/3/2023) hingga satu bulan ke depan.
Untuk itu, Anas meminta para ASN mematuhinya meskipun tidak ada sanksi jika ada yang melanggar.
"Iya (mulai berlaku hari ini, Kamis 23 Maret 2023). Karena arahan dari Bapak Presiden yang ditangani oleh Pas Seskab itu tanggal 21 Maret 2023 dan berlaku mulai hari ini."
"Dan tentu bagi kita, karena Bapak Presiden pembina tertinggi dari ASN, maka kita wajib untuk mematuhi. Meskipun tidak harus ada sanksi karena ini arahan, tapi kita wajib mematuhi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pejabat Pemerintah," tegasnya.
Baca juga: Alasan Jokowi Larang ASN Buka Puasa Bersama saat Ramadhan 2023: Masa Menuju Era Endemi Covid-19
Lebih lanjut, Anas menyebut, arahan untuk tidak menggelar acara buka puasa bersama ini mempunyai makna yang baik untuk ASN.
Selain itu, Anas menilai untuk memperkuat silaturahmi tidak harus dengan acara buka puasa bersama.
"Tentu ini punya makna yang baik bagi ASN juga dan upaya untuk memperkuat silaturahmi, tapi tidak harus dengan buka puasa bersama," terang Anas.
Anas menambahkan, menurutnya Presiden Jokowi juga ingin memberikan dorongan agar selama Ramadhan ini para ASN bisa lebih banyak berbuka puasa bersama keluarga.
Baca juga: Tolak Larangan Pejabat hingga ASN Buka Puasa Bersama, PKS: Kebijakan Diskriminatif
Sehingga bisa meningkatkan kualitas berkeluarga dari para ASN tersebut.
"Kami maknai ini Bapak Presiden ingin memberikan dorongan yang kuat agar kualitas berkeluarga di Bulan Ramadhan ini bisa terus dijaga dan ditingkatkan."
"Sehingga ASN mungkin bisa buka bersama dengan keluarganya selama Bulan Ramadhan ini, sehingga kualitas kekeluargaan jauh lebih meningkat," ungkap Anas.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.