Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Keluarga Tentang Alasan Buya Hamka Pilih Dimakamkan di Tanah Kusir Ketimbang TMP Kalibata

Akbar menambahkan, alasan Buya Hamka memilih dimakamkan di TPU Tanah Kusir agar siapapun bisa berziarah

Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Cerita Keluarga Tentang Alasan Buya Hamka Pilih Dimakamkan di Tanah Kusir Ketimbang TMP Kalibata
Foto: Buya Hamka dan sang istri Siti Raham. (Instagram @laudyacynthiabella)
Buya Hamka dan sang istri Siti Raham 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Willem Jonata

 TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Haji Abdul Malik Karim atau dikenal Buya Hamka merupakan seorang ulama sekaligus sastrawan masyur yang dimiliki Indonesia.

Ia memiiki jasa besar bagi bangsa hingga Pemerintah memberi anugerah sebagai Pahlawan Nasional.

Namun, di sisa hidupnya Buya Hamka berpesan kepada keluarga agar ketika meninggal dunia, jenazahnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir, bukan di TMP Kalibata.

"Nambo menolak untuk dimakamkan di TMP Kalibata. Padahal, saat itu pemerintah sudah menawarkan untuk di makamkan di TMP Kalibata. Bahkan, saat Buya Hamka meninggal, sudah ada tiga ambulan yang menunggu, diantaranya dari yayasan Bunga Rampai, Rumah Gadang dan pemerintah. Tapi, keluarga memilih untuk menggunakan ambulan dari Rumah Gadang dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, sesuai pesan Buya," ujar Ali Akbar Hasyemi, Cicit dari Buya Hamka.

Akbar menambahkan, alasan Buya Hamka memilih dimakamkan di TPU Tanah Kusir agar siapapun bisa berziarah.

Baca juga: Dukung Pelarangan Impor Pakaian Bekas, Ketua YLKI: Sudah Pakaian Bekas Impor Pula

"Seperti kita tahu, kalau untuk ziarah ke TMP Kalibata harus melewati berbagai proses perijinan. Buya Hamka ingin dekat dengan masyarakat, dan siapapun bisa berziarah kapan saja," tambahnya.

Berita Rekomendasi

Perjuangan Buya Hamka yang begitu besar dalam dunia Islam Indonesia adalah sebagai pemdiri Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Selain itu, karya-karya Buya Hamka dalam berdakwah diantaranya adalah Tafsir Al-Azhar, Tasawuf Modern dan Falsafat Hidup.

Ada juga novel karya Buya Hamka seperti Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Merantau Ke Deli dan Dibawah Lindungan Kabah.

Bagimana perjuangan Buya Hamka dalam berdakwah dan berjuang demi tegaknya kemerdekaan bangsa Indonesia?

Semua terangkum di film Buya Hamka yang tayang diseluruh bioskop Indonesia pada tanggal 20 April 2023.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas