Soal Sosok Pasangan Anies Baswedan, Demokrat : Yang Memberikan Potensi Kemenangan Bukan Kawin Paksa
Demokrat terbuka dengan semua pihak yang ingin merapat dan bergabung bersama Koalisi Perubahan
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Eko Sutriyanto

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara sekaligus Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, sejauh ini pihaknya tengah membantu memberikan masukkan untuk menentukan siapa sosok yang tepat mendampingi Anies Baswedan sebagai calon wakil Presiden dari Koalisi Perubahan.
Terpenting kata Herzaky, dalam mencalonkan cawapres nantinya, sosok yang dicalonkan dapat memberikan potensi kemenangan bagi Koalisi Perubahan bukan untuk kawin paksa.
Pernyataan Herzaky ini juga sekaligus untuk merespons adanya keinginan ketua umum partai politik di luar Koalisi Perubahan untuk bergabung namun memberikan syarat menempati kursi Cawapres.
"Bahwa Calon Pasangan yang dipilih adalah yang memberikan potensi kemenangan dan menjadi dwitunggal dengan Bacapres, bukan kawin paksa," kata Herzaky dalam keterangannya, Minggu (26/3/2023).
Baca juga: Ada Parpol Mau Gabung Koalisi Perubahan, Demokrat: Kami Terbuka Asal Jangan Minta Syarat
Sehingga kata dia, pasangan yang diusung oleh Koalisi Perubahan nantinya, bukan hanya berhasil menjadi presiden dan wakil presiden, melainkan juga menjadi Presiden dan wapres yang berhasil.
"Yang bekerja setulus hati untuk memperjuangkan perubahan dan perbaikan bagi Indonesia yang lebih baik. Itulah Visi Demokrat dalam Pemilu 2024," tukas dia.
Sebelumnya, Partai Demokrat turut menanggapi adanya kabar ketua umum partai politik yang pengin bergabung ke Koalisi Perubahan yang digagas bersama PKS dan Partai NasDem.
Terkait kabar tersebut, Juru Bicara sekaligus Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, sejauh ini Koalisi Perubahan terbuka untuk partai manapun yang pengin bergabung.
"Demokrat terbuka dengan semua pihak yang ingin merapat dan bergabung bersama Koalisi Perubahan," kata Herzaky dalam keterangannya, Minggu (26/3/2023).
Meski terbuka, namun Koalisi Perubahan menginginkan adanya kesamaan visi misi dan juga platform dari partai politik yang pengin bergabung.
Adapun kesamaan yang dimaksud yakni, sama-sama memperjuangkan perubahan dan perbaikan sebagaimana cita-cita yang dibawa oleh koalisi tersebut.
"Selama memiliki visi misi, platform, semangat yang sama-sama memperjuangkan perubahan dan perbaikan," kata dia.
"Bagaimanapun, harapan rakyat begitu kuat akan perubahan dan perbaikan. Wajar saja jika koalisi perubahan menjadi magnet bagi parpol-parpol lain," sambung Herzaky.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.