Kepercayaan Publik Terhadap Polri Naik, Pimpinan Komisi III: Berarti Sudah Jalankan Tupoksi
Dengan meningkatnya kepercayaan publik itu maka sejatinya Polri sudah bertugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi atau tupoksi.
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Erik S
Burhanuddin melanjutkan yang menarik Polri meningkat cukup tajam sempat paling bawah. Kemudian naik sedikit demi sedikit sekarang sudah 70 persen yang percaya kepada polisi.
"Mungkin peristiwa Sambo telah berlalu tetapi Pak Kapolri juga telah melakukan terobosan. Tetapi pekerjaan rumahnya polisi masih ketiga paling bawah," jelasnya.
Dikatakan Burhanuddin meskipun ada tren peningkatan untuk Polri. Tetapi masih ada tiga paling bawah unggul di atas DPR dan Parpol.
"Padahal polisi pernah tiga teratas antara lembaga-lembaga negara. Sekarang peringkat ketiga dipegang oleh Kejagung," tegasnya
Berikutnya urutan tingkat kepercayaan lembaga negara daei survei IPI terbaru:
1. TNI 69,5 persen cukup dipercaya, 24,9% sangat dipercaya
2. Presiden 69,4% cukup dipercaya, 18,8% sangat dipercaya
3. Kejagung 68,3% cukup dipercaya, 9,4% sangat dipercaya
4. Pengadilan 66,6% cukup dipercaya, 9,3% sangat dipercaya
5. MPR 62,4% cukup dipercaya, 6,3% sangat dipercaya
6. KPK 65,8% cukup dipercaya, 9,1% sangat dipercaya
7. DPD 60,5% cukup dipercaya, 5,6% sangat dipercaya
8. Polri 60,5% cukup dipercaya, 10,3% sangat dipercaya
9.DPR 62,2% cukup dipercaya, 6,1% sangat dipercaya
10. Partai Politik 57,4% cukup dipercaya, 4,9% sangat dipercaya
Sebagai informasi survei terbaru IPI di atas melibatkan sebanyak 1.220 orang pada Februari dan periode 12-18 Maret 2023 jumlah sampel sebanyak 800 orang. Sampel berasal dari seluruh Provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar ±2.9% (Februari) dan ±3.5% (Maret) pada tingkat kepercayaan 95%.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti.