Jokowi Tegaskan Segera Lakukan Reshuffle Kabinet
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan akan segera melakukan reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju dalam waktu dekat.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan akan segera melakukan reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju .
Hal itu disampaikan Jokowi saat menjawab pertanyaan wartawan di Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (29/3/2023).
Pertanyaan yang disampaikan merujuk pada posisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) yang saat ini masih kosong setelah Zainudin Amali terpilih sebagai Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
"(Reshuffle kabinet) segera," ujar Jokowi, dilansir dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
Saat ditanya kapan kepastian jadwal perombakan kabinet, Kepala Negara kembali menjawab secara singkat.
"Segera," tegasnya.
Baca juga: Kinerja Dianggap Tak Memuaskan, Jokowi Diminta Reshuffle Mentan Syahrul Yasin Limpo
Setelah Pertemuan di Istana
Seperti diketahui, Jokowi bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pekan lalu.
Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menyebut, banyak pembahasan yang dilakukan dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Megawati Soekarnoputri di Istana Negara.
Jamiluddin menilai, pembahasan itu tak semata soal otak-atik nama pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (Capres dan Cawapres) melainkan juga terkait dengan isu reshuffle kabinet.
"Karena pertemuan itu di Istana Negara, kemungkinan besar agenda utamanya membahas reshuffle kabinet. Agenda lain hanyalah bumbu-bumbu dalam pertemuan itu," kata Jamiluddin dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/3/2023).
Di mana dirinya meyakini, reshuffle kabinet menteri dari Partai NasDem turut masuk dalam pembahasan tersebut.
Sebab, Jokowi kata Jamiluddin, dalam pertemuan yang berlangsung sekitar tiga jam di Istana itu pengin meminta masukan atau saran dari Megawati Soekarnoputri.
"Jokowi tampaknya ingin mendapat masukan Megawati terkait perlu tidaknya menteri dari NasDem di reshuffle. Dukungan politik itu diperlukan Jokowi mengingat mereshuffle menteri dari NasDem secara politis sangat sensitif dan beresiko," ujar dia.