Profil Irjen Angesta Romano Yoyol, Kapolda Gorontalo Baru, Sukses Segel Lokalisasi Saritem pada 2015
Kapolri menunjuk Irjen Angesta Romano Yoyol menjadi Kapolda Gorontalo menggantikan Irjen Helmy Santika. Berikut profilnya.
Penulis: Ifan RiskyAnugera
Editor: Pravitri Retno W

TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil Irjen Angesta Romano Yoyol, ditunjuk oleh Kapolri Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolda Gorontalo yang baru.
Diketahui, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo merotasi sejumlah perwira.
Mutasi Irjen Angesta Romano Yoyol tertuang dalam Surat Telegram nomor ST/713/III/KEP./2023 yang ditandatangani Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono atas nama Kapolri.
Surat Telegram itu tertanggal 27 Maret 2023.
Irjen Angesta Romano Yoyol menjabat sebagai Kapolda Gorontalo menggantikan Irjen Helmy Santika.
Diketahui, Irjen Helmy Santika dimutasi menjadi Kapolda Lampung.
Baca juga: Kapolri Mutasi Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Ini Jabatan Barunya
Profil Irjen Angesta Romano Yoyol
Dikutip dari TribunGorontalo.com, Irjen Angesta Romano Yoyol lahir pada 21 Februari 1966 atau saat ini berusia 57 tahun.
Ia adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1989 yang berpengalaman di bidang reserse.
Yoyol memiliki sepak terjang yang lama di Kepolisian RI.
Sebelum menjabat sebagai Kapolda Gorontalo, Angesta pernah menduduki sejumlah posisi strageis.
Di antaranya adalah Kaden 88/Antiteror Polda Metro Jaya, Kapolres Metro Jakarta Pusat, hingga Kapolrestabes Bandung.
Diketahui, Yoyol dianugerahi gelar Datuak Gindo Sati.
Gelar ini diberikan atas hasil musyawarah dan mufakat kaum Suku Koto Nan Baranam.
Dengan disandangnya gelar tersebut, Yoyol diangkat menjadi salah satu pemimpin kaum Suku Koto Nan Baranam Kanagarian Gunuang.
Sebagai informasi, Suku Koto adalah satu dari empat suku (marga) induk yang terdapat dalam dua klan induk dalam etnis Minangkabau, dikutip dari Wikipedia.
Berikut riwayat jabatan Irjen Angesta Romano Yoyol:
Baca juga: Profil Irjen Karyoto, Kapolda Metro Jaya Baru, Sebelumnya Jabat Deputi Penindakan KPK
- Kasat Serse Polres Metro Jakpus (2002-2004);
- Kapolres KP3 Tanjung Priok;
- Wakapolres Metro Jakpus (2008);
- Kaden 88/Antiteror Polda Metro Jaya;
- Kapolres Metro Jakarta Pusat (2011);
- Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri (2014);
- Kapolrestabes Bandung (2014);
- Kabagjianling Rojianstra Sops Polri (2016);
- Wakapolda Lampung (2017);
- Karo RBP Srena Polri (2018);
- Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I Sespim Lemdiklat Polri (2020).
Segel Lokalisasi Saritem di Bandung

Pada 2015 silam, Irjen Angesta Romano Yoyol menyegel lokalisasi Saritem di Kota Bandung, Jawa Barat.
Penyegelan tersebut dilakukan untuk menghentikan praktik prostitusi ilegal, meski Saritem telah ditutup sejak 2007.
Baca juga: Profil Irjen Fadil Imran, Ditunjuk Jadi Kabaharkam Polri, Bakal Naik Pangkat Jadi Komjen
"Yang perlu diketahui, kami melaksanankan aturan sesuai perintah kapolri bahwa harus ada peran polisi untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat."
"Saritem itu sudah ditutup tapi sampai saat ini masih ada," ungkap Yoyol saat masih berpangkat Kombes dan menjabat sebagai Kapolrestabes Bandung, Minggu (24/5/2015), dikutip dari TribunJabar.id.
Lebih lanjut, Yoyol mengakui memang tak mudah menyegel eks lokalisasi tersebut.
Pasalnya, banyak yang berkepentingan dan mencari nafkah di lokasi tersebut.
Ia pun tak memungkiri adanya oknum aparat dan pemerintah kota dalam praktik prostitusi tersebut.
"Itu (oknum aparat dan pemerintah) biasa dan sudah kita urut satu per satu selama enam bulan proses penyelidikan."
"Termasuk juga kita melakukan pendekatan ke teman-teman LSM dan ormas agar tidak terjadi benturan. Setelah diyakini tidak benturan kita bergerak," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Ifan) (TribunGorontalo.com) (TribunJabar.id/cis)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.