Hasto: Sikap PDIP soal Israel Tak Ada Kaitan dengan Politik Elektoral
Hasto meminta semua pihak harus bisa menahan diri, tidak saling menyalahkan dan mengambil sisi positifnya.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa putusan FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 sangat disesalkan.
Tetapi Hasto meminta semua pihak harus bisa menahan diri, tidak saling menyalahkan dan mengambil sisi positifnya.
Apalagi, Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang baru terpilih didukung untuk membangun dan mengembangkan sepakbola nasional yang diharapkan menghasilkan Timnas yang handal.
Baca juga: Daftar Pejabat, Parpol, dan Ormas yang Tolak Israel hingga Indonesia Gagal Gelar Piala Dunia U20
Namun itu tentu harus melalui proses panjang.
"Yang penting dan butuh konsistensi adalah menciptakan pendidikan bola sejak dini, diikuti dengan kompetisi berjenjang yang rapi serta pengembangan akademi sepakbola di tiap klub bola," kata Hasto dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (30/3/2023).
"Naturalisasi pemain, misalnya, harus menjadi opsi kesekian sehingga tidak terkesan mengambil opsi instan. PSSI diharapkan membangun sepakbola sebagai sebuah industri yang sehat, aman dan kondusif. Tragedi Kanjuruhan harus menjadi pelajaran berharga untuk kita," sambungnya.
Hasto juga mengajak semua pihak tidak perlu kita terlalu berlebihan berasumsi bahwa akan adanya sanksi dari FIFA.
Meski, dalam keterangan resmi FIFA menyebutkan tengah menyiapkan sangsi bagi Indonesia.
Karena, dalam surat FIFA akan membantu PSSI terkait transformasi pasca Kanjuruhan.
"Apa yang dilakukan Pak Koster, Pak Ganjar dan kader partai lainnya berdiri pada moralitas yang kokoh yang memperlihatkan kepedulian terhadap kemanusiaan sebagaimana dilakukan FIFA terhadap Rusia," terang Hasto.
Politisi asal Yogyakarta ini pun menyebut jika olahraga dan politik tidak bisa dipisahkan begitu saja.
Apalagi, pemerintah terus melakukan lobi ke FIFA agar semakin memahami kondisi dan aspirasi yang muncul di Indonesia.
"Karena itulah sebaiknya kita kembali pada tujuan bagaimana meningkatkan kualitas sepakbola Indonesia. Kami juga meyakini bahwa PSSI bisa melakukan terobosan dengan mengajak rembuk seluruh stakeholder sepakbola kita," ucap Hasto.
Dia menambahkan bahwa kekecewaan khususnya pemain dan official Timnas U-20 dapat dipahami.
Namun ini juga menjadi kesempatan bagi semua pihak termasuk kaum muda untuk tidak melupakan sejarah dan memahami sejarah.
Bagaimana Gelora Bung Karno dibangun terkait faktor sejarah penolakan terhadap Israel oleh Bung Karno.
"Sejak awal, PDI Perjuangan tidak pernah menolak Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia. Yang ditolak keikutsertaan Israel. Bahkan peringatan HUT ke-50 PDI Perjuangan dipindah dari GBK dalam rangka mendukung pelaksanaan U-20," kata Hasto.
Hasto pun menegaskan bahwa sikap PDI Perjuangan tidak terkait dengan politik elektoral.
Menurutnya, ini merupakan sikap sesuai konstitusi, sejarah, kemanusiaaan, dan pergaulan antarbangsa.
"PDI Perjuangan sedang memperlihatkan konsistensi bersikap dan ada benang merah sejarahnya. Partai bersikap terus menerus hadir di tengah masyarakat, konsisten bersikap dan selalu dalam bingkai Konstitusi RI. Contohnya, termasuk saat menolak perpanjangan masa periode presiden," ungkapnya.
"Jadi, perlu ditegaskan sikap PDI Perjuangan dalam menolak Israel tidak ada kaitan bahkan hitung-hitungan dengan elektoral," tegas Hasto.