Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PP Pemuda Muhammadiyah: Aksi Turun ke Jalan Sudah Tidak Relevan, Anak Muda Harus Rebut Parlemen

peran pemuda dalam merebut proses kepemimpinan sudah tidak relevan jika harus dilakukan dengan cara aksi turun ke jalan.

Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in PP Pemuda Muhammadiyah: Aksi Turun ke Jalan Sudah Tidak Relevan, Anak Muda Harus Rebut Parlemen
Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow
Diskusi OTW 2024 dengan tema 'Gairah Pemuda dan Demokrasi' yang diselenggarakan Lembaga Survei KedaiKOPI di hotel kawasan Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2023). Ketua Bidang Politik PP Pemuda Muhammadiyah Andreyan Noor menyebutkan peran pemuda dalam merebut proses kepemimpinan sudah tidak relevan jika harus dilakukan dengan cara aksi turun ke jalan. (Mario Christian Sumampow) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Bidang Politik PP Pemuda Muhammadiyah Andreyan Noor menyebutkan peran pemuda dalam merebut proses kepemimpinan sudah tidak relevan jika harus dilakukan dengan cara aksi turun ke jalan.

Hal ini ia sampaikan dalam diskusi OTW 2024 yang mengangkat tema 'Gairah Pemuda dan Demokrasi' yang diselenggarakan Lembaga Survei KedaiKOPI.

Menurutnya, anak muda saat ini harus langsung merebut kursi parlemen ketimbang turun ke jalan.

"Saya rasa pemuda harus merebut proses kepemimpinan, salah satunya merebut proses di parlemen. Bukan lagi dalam proses aksi-aksi jalanan," ujar Andreyan dalam diskusi yang berlangsung di hotel kawasan Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2023).

Menurutnya, aksi proses turun ke jalan hanya bisa dilakukan di masa lalu saat masyarakat melahirkan reformasi.

Sayangnya, saat ini cara tersebut menurut Andreyan sudah tak bisa lagi dilakukan. 

"Kalau dulu kita bicara dalam konteks merebut di jalan dari tahun 67, 98, sampai hari ini, itu tidak akan bisa menangkan kalau anak muda tidak rebut parlemen," tuturnya. 

Berita Rekomendasi

"Kalau kita mau bersuara hari ini, pemerintah sudah batasi, contoh kecil kita mau bicara sudah dibatasi di patung kuda. Tidak ada lagi aspirasi-aspirasi yang bisa tembus ke tembok-tembok istana," tambahnya. 

Meski para pemuda punya latar belakang dan tujuan politik berbeda, hal itu urusan belakangan, sebab menurutnya yang utama adalah proses perebutan itu sendiri. 

Baca juga: Besok, Mahasiswa Gelar Konsolidasi Akbar Jelang Aksi Massa Menolak UU Cipta Kerja

"Tidak penting mau warnanya apa. Mau merah, hijau, biru atau apa, yang penting rebut dulu parlemen. Bicara dalam konteks parlemen, adalah hal penting. Karena kalau tidak merebut di parlemen, kita mau apa? Suara kita tidak didengar," tegasnya.

"Kita harus mampu warnai itu. Rebut. Sudah selesai. Kita haus potong satu generasi tua kita selesaikan di 2024 ini, pemuda ambil parlemen-parlemen di DPR. Semua direbut," Andreyan menambah. 

Acara diskusi ini juga turut menghadirkan narasumber Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino, Wasekjen PB HMI M Jusrianto, Ketua PP GP Ansor Saiful Rahmat Dasuki, dan Juru Bicara Blok Politik Pelajar Delpedro Marhaen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas