Batalnya Gelaran Piala Dunia U20 Disebut Ubah Peta Politik, Jokowi Bisa Tak Lagi Dukung Ganjar
Pengamat Politik Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin menilai batalnya gelaran Piala Dunia U20 di Indonesia ubah peta politik.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Universitas Al Azhar, Ujang Komaruddin menilai batalnya gelaran Piala Dunia U20 di Indonesia ubah peta politik.
Ujang menilai Jokowi kemungkinan bisa menarik dukungan dari Ganjar Pranowo.
Mulanya Ujang melihat batalnya Piala Dunia U20 di Indonesia merupakan pesan politik.
"Kita tahu tahun 2015 atlit badminton Israel datang ke Indonesia, lalu atlit panjat tebing di tahun 2022. Kemudian Februari yang lalu atlit Israel juga datang ke Indonesia," kata Ujang kepada Tribunnewsm.com, Jumat (31/3/2023)
Ujang kemudian mempertanyakan kenapa PDIP dan kepala daerah dari PDIP tidak menolak itu semua. Kenapa yang ditolak hanya sepakbola saat Indonesia jadi tuan rumah piala dunia.
Baca juga: Piala Dunia U20 Batal, Sandiaga Uno Cari Solusi Tekan Kerugian Pelaku Parekraf
"Saya melihatnya ini persolan politik di tahun politik yang dimainkan untuk menyandera Jokowi agar mendukung PDIP. Kita tahu selama ini antara PDIP dan Jokowi tidak akrab-akrab betul. Maka dari itu saya melihat ini pengaruhnya untuk pemilu 2024 sangat besar," kata Ujang.
"Yang mana sebelumnya kita tahu Pak Jokowi selalu mengendorse Ganjar bahkan ingin jadikan Ganjar sebagai capres," lanjutnya.
Menurut Ujang ketika Ganjar menolak kedatangan Tim Nasional U20 Israel ke Indonesia. Kemudian perhelatan Piala Dunia U-20 dibatalkan itu membuat Jokowi marah.
Baca juga: AHY Ungkap Empat Kerugian yang Dialami Indonesia Akibat Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20
"Peta politik berubah, artinya bisa saja Jokowi tidak mendukung Ganjar lagi. Kemungkinan seperti itu," tegasnya.
Kemudian dikatakan Ujang bahwa pembatalan gelar Piala Dunia U-20 di Indonesia titik awal panasnya kontestasi Pilpres 2024.
"Saya melihat ini titik awal perhelatan pilpres 2024 semakin panas dan menguras energi para elite. Semuanya akan memainkan momentum menaikkan elektabilitas untuk mendapatkan simpati publik," tutupnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebelumnya turut menolak kehadiran Timnas Israel sebagai peserta Piala Dunia U20 2023 di Indonesia.
Alasan Ganjar Pranowo menolak Israel karena sikap dukungan dan komitmen untuk kemerdekaan Palestina.
“Sehingga penyelenggaraan Piala Dunia U20 bisa dilakukan tanpa mengorbankan komitmen panjang kita untuk mewujudkan Palestina merdeka. Serta, tetap menjaga kedamaian sosial-politik di dalam negeri Indonesia," kata Ganjar Pranowo dalam keterangan tertulis dikutip dari YouTube KompasTV.
"Saya berharap agar diupayakan langkah-langkah terobosan bersama, tanpa kehadiran Israel," katanya.
Selain itu, dia juga menjadikan amanat Presiden RI Indonesia, Ir Soekarno, sebagai alasan lain penolakan Israel.
"Kita sudah tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok, dan maupun dalam Conference of the New Emerging Forces."
"Jadi ya kita ikut amanat beliau," kata Ganjar.
Tak hanya Ganjar, dua kepala daerah lain juga menyatakan penolakan terhadap Timnas Israel di Piala Dunia U20.
Mereka adalah Gubernur Balu I Wayan Koster yang juga kader PDIP seperti Ganjar. Kemudian ada nama Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum.