Sikap PDIP, Dulu Tolak Israel, Kini Salahkan PSSI usai Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Pildun U-20
PDIP menilai lobi-lobi yang dilakukan PSSI pada FIFA lemah, sehingga Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Whiesa Daniswara
Penolakan ini disampaikan mengingat amanat Ir Soekarno atas aksi penjajahan yang dilakukan Israel dan Palestina.
Konsisten Timnas Israel
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, menegaskan sikap partainya yang menolak Timnas Israel, tak akan berubah.
Ia mengatakan, penolakan tersebut adalah hal fundamental dalam menyuarakan kemanusiaan.
"Apa yang kami sampaikan adalah hal yang fundamental guna menyuarakan kemanusiaan dalam hubungan antarbangsa dengan menolak kehadiran Israel serta potensi kerentanan sosial dan politik yang akan ditimbulkan oleh kehadiran Timnas Israel," ujar Hasto dalam keterangannya, Kamis.
Baca juga: Elektabilitas Ganjar Pranowo Dinilai Bakal Terpengaruh Gara-gara Batalnya Piala Dunia U20 di RI
Hasto mengungkapkan, penolakan PDIP terhadap Timnas Israel memiliki landasan kuat secara konstitusi dan historis, bukan karena kehendak politik.
Ia pun mengingatkan para pendukung Timnas Indonesia soal sejarah kebangsaan.
Lantaran, Stadion Gelora Bung Karno (GBK) lahir sebagai penolakan terhadap Israel.
"Sikap kami ini sama dengan FIFA ketika mencoret Rusia dari babak playoff Piala Dunia, jadi ada presedennya," tegasnya.
Kendati demikian, Hasto mengatakan partainya turut menyesalkan sikap FIFA yang menghapus nama Indonesia.
Namun, menurutnya hal ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak.
Ia juga mengucapkan terima kasih pada PSSI yang telah berusaha melobi FIFA terkait solusi pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia, meski menemui kegagalan.
"PDI Perjuangan menyampaikan terima kasih atas upaya pemerintah dan pengurus PSSI saat ini yang sudah mencoba dengan keras untuk mencari solusi dengan melobi FIFA," pungkasnya.
Aturan soal Sikap Indonesia pada Israel