Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Indonesia (Perindo) enggan menawarkan Ketua Harian, Zainul Majdi atau dikenal Tuan Guru Bajang (TGB) sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) kepada koalisi yang sudah terbangun saat ini.

"Ya jangan ditawar-tawarkan dong," kata Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo di kantor DPP Perindo, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/4/2023).

HT, sapaan karibnya mengatakan Perindo sedang mencoba untuk melakukan poling kandidat yang berpotensial untuk menjadi capres dan cawapres.

"Dari poling itu semua kandidat yang potensi capres-cawapres kita akan sodorkan ke masyarakat melalui TV, portal, medsos (media sosial)," ujarnya.

Baca juga: Isu Perindo Masuk Kabinet Jika Ada Reshuffle, Hary Tanoe: Belum Tahu, Itu Hak Prerogatif Presiden

Dia meyakini nama TGB akan muncul sebagai figur yang ditonjolkan hasil poling tersebut.

"Satu rasa beliau (TGB) itu figur yang bisa ditonjolkan. Jadi dengan cara demikian biarlah masyarakat yang melihat," ungkap HT.

HT berpendapat bahwa Indonesia lebih cocok dipimpin orang yang nasionalis dan religius.

"Karena kalau saya lihat, Indonesia ini paling cocok logikanya dipimpin oleh figur nasionalis dan religius, kombinasi," tegasnya.

Baca juga: Ketum Partai Perindo Hary Tanoe Laporkan Akun Youtube ke Bareskrim Polri soal Pencemaran Nama Baik

Sementara, TGB mengatakan kader partainya berhak mencalonkan diri dalam Pilpres 2024 mendatang.

"Menurut saya Perindo berhak ya dan menurut saya justru bagus parpol mencalonkan atau mengusung dan menawarkan kadernya kepada publik," ucapnya.

Menurut TGB, pencalonan kader sendiri merupakan bukti bahwa parpol menjalankan fungsi kaderisasi.

Baca juga: Pengurus Perindo NTB Ramai-ramai Mundur Hingga Bakar KTA dan Baju Partai, Ini Penyebabnya

"Kan itu salah satu barometer bahwa ada kaderisasi anak-anak bangsa dalam suatu entitas parpol," ujarnya.

Sebaliknya, dia menegaskan akan menjadi pertanyaan apabila parpol tak berani mencalonkan kadernya sendiri.

"Karena itu menurut saya Perindo berhak dan dalam konteks ini saya justru melihat kewajiban dari partai-partai untuk mengajukan kadernya kepada publik," ungkap TGB.