Pesawat Super Air Jet Pecah Ban, Penerbangan Samarinda Menuju Surabaya Terlambat, Dirut Minta Maaf
Pihak manajemen Super Air Jet menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyaman penumpang rute Samarinda menuju Surabaya pada Sabtu (1/4/2023).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Pihak manajemen Super Air Jet menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyaman yang terjadi kepada seluruh tamu super (penumpang) pada Sabtu (1/4/2023).
Permintaan maaf tersebut, disampaikan menyusul adanya keterlambatan (delay) keberangkatan penerbangan nomor IU-643 rute Samarinda menuju Surabaya.
Sebab, pesawat Super Air Jet tersebut mengalami pecah ban ketika hendak terbang.
Direktur Utama (Chief Executive Officer) Super Air Jet, Ari Azhari, mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan awal, teridentifikasi roda paling kanan (nomor 4) bergerak di luar permukaan yang seharusnya.
Sehingga, mengakibatkan gangguan pada roda yang dimaksud.
"Roda pesawat bagian kanan (nomor 4) indikasi mengalami tekanan angin yang tidak tepat, yang berdampak (menyebabkan) pecah ban secara tiba-tiba (tyre burst) sehingga terganggu keseimbangan pada pesawat."
"Pada kondisi tersebut, salah satu roda bagian kanan pesawat sebelah kanan keluar sedikit dari permukaan beton taxiway," kata Ari Azhari dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Minggu (2/4/2023).
Baca juga: Hadapi Mudik Lebaran 2023, Super Air Jet Datangkan Pesawat Airbus 320 ke-50
Ari Azhari menjelaskan, untuk seluruh tamu super telah diinformasikan dengan baik dan diarahkan menuju ruang tunggu bandar udara.
Kemudian, lanjut Ari Azhari, insiden tersebut, tidak menyebabkan terganggunya operasional penerbangan lain.
Pihak maskapai penerbangan dan otoritas penerbangan pun melakukan investigasi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti dari insiden ini.
Di sisi lain, pihak Super Air Jet tersebut, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam menangani insiden ini dengan cepat dan efektif.
Kronologi Kejadian
Penerbangan IU-643 dengan Airbus 320-200 registrasi PK-SAM bergerak di landas hubung (taxiway) dengan kecepatan mesin masih rendah bersiap untuk berbelok menuju landas pacu (runway).
Kemudian, pilot sesuai prosedur mengurangi kecepatan dan menghentikan pergerakan pesawat dikarenakan merasakan posisi pesawat tidak semestinya (kurang sempurna).