Rafael Alun Trisambodo Klaim Tas Mewah Milik yang Disita KPK Banyak yang KW, Minta Mario Bertobat
Rafael juga mengaku uang tunai milik dirinya senilai Rp40 juta ikut disita, padahal sudah disiapkan untuk membayar THR pegawai di rumah
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu, Rafael Alun Trisambodo menyampaikan kekecewaannya saatKPK geledah rumah mewahnya di Simprug, Jakarta.
Awalnya Rafael mengaku ‘welcome’ atas kedatangan KPK untuk melakukan penggeledahan.
“Kami ada di rumah sekitar jam setengah 8 malam datang petugas KPK untuk melakukan penggeledahan,” ungkap Rafael, Jumat (31/3).
“Saya welcome, karena dalam pikiran saya tidak ada yang saya sembunyikan,” katanya saat diwawancara Kompas.TV
Rafael lantas merinci barang-barang yang disita KPK dari kediamannya, termasuk tas dan perhiasan milik istri Rafael.
“Tas istri saya, ada perhiasan istri saya, cincin dan gelang itu juga disita,” ungkapnya.
Baca juga: Rafael Alun Bicara Soal Artis R yang Diduga Terseret Kasus Gratifikasi: Saya Enggak Kenal
Rafael juga mengaku uang tunai milik dirinya senilai Rp40 juta ikut disita, padahal sudah disiapkan untuk membayar THR pegawai di rumah.
“Uang saya senilai 40 jutaan yang sebetulanya awalnya untuk pembayaran THR pegawai saya di rumah juga diambil,” ungkapnya.
Pasca ditetapkan tersangka kasus gratifikasi, KPK menggeledah rumah Mantan Pejabat Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo.
Tak hanya uang tunai, puluhan tas mewah pun disita dari rumah Rafael.
Kabag Pemberitaan KPK , Ali Fikri menyebut telah menyita sejumlah uang tunai dan puluhan tas mewah dari Rumah Rafael Alun Trisambodo.
Nantinya hasil sitaan tersebut akan dijadikan barang bukti oleh KPK terkait kasus Rafael.
Mantan Pejabat Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo membenarkan sejumlah barang miliknya yang disita KPK.
Rafael menyebut di antara barang yang disita adalah bukti perolehan aset serta Sepeda Bromton.
Selain itu, tas mewah dan sejumlah perhiasan milik istrinya juga turut disita KPK.
Namun rafael mengklaim sebagian besar tas milik istrinya, bukanlah barang asli, melainkan tiruan yang nilainya rendah.
Akui Tindakan Mario Dandi di Luar Batas
Di bagian lain, Rafael Alun Trisambodo menegaskan tidak pernah memiliki niat untuk meminta jalan damai kepada keluarga Cristalino David Ozora (17).
Rafael justru menyadari tindakan penganiayaan yang telah dilakukan anaknya, Mario Dandy Santriya (20), di luar batas.
Niatan Rafael mendatangi orang tua David sebelumnya untuk menyampaikan permintaan maaf sebagi bentuk tangung jawabnya sebagai orang tua.
"Awal saya menjumpai keluarga Ananda David itu tidak ada niatan saya untuk perdamaian."
"Saya menyadari bahwa yang dilakukan oleh anak saya itu memang di luar batas normal jadi saya juga menyadari itu, tapi saya meminta maaf apa yang sudah dilakukan karena ini ada kekhilafan di situ dan saya mungkin juga sebagai orang tua juga merasa ikut bersalah dan ikut merasa bertanggung jawab," kata Rafael, Sabtu (1/4/2023).
Rafael juga menampik permohonan maaf yang dikatakannya adalah upaya meringankan hukuman bagi Maro Dandy.
"Saya menyampaikan permintaan maaf itu agar anak saya dapat dihukum sesuai apa yang dia lakukan sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku. Harapan saya seperti itu," ucap Rafael.
Bertemu Mario Dandy
Rafael mengaku telah beberapa kali bertemu dengan putranya Mario Dandy Satrio.
Sebagai seorang ayah, Rafael telah memaafkan Mario Dandy atas kondisi yang kini menimpa dirinya dan keluarga.
"Saya itu beberapa kali bertemu Mario. Ketika saya bertemu ya memang saya peluk dia, dia menangis itu pertama kali tapi saya ucapkan kata-kata bahwa saya sudah memaafkan dia.
Apapun yang telah dia lakukan dan dampak yang terjadi terhadap keluarganya itu sudah menjadi konsekuensi saya sebagai orang tuanya dan saya bisa menerima itu," kata Rafael, Sabtu (1/4/2023).
Rafael berharap anaknya tidak berkecil hati atas kejadian yang terjadi.
"Jangan membuat Mario merasa berkecil hati atau merasa selalu bersalah. Yang sudah terjadi, ya sudahlah saya maafkan," ujar Rafael.
Ke depan, dirinya hanya berharap, Mario Dandy bisa mendapatkan hukuman yang sesuai atas perbuatanya.
"Dan saya berharap anak saya bisa mendapatkan hukuman yang tentunya sesuai apa yang dia lakukan bukan ditambah-tambahkan atau diberat-beratkan, tidak sesuai fakta apa yang dia lakukan," ujar Rafael.
Minta Mario Dandy Bertaubat
Rafael menitipkan sebuah pesan khusus kepada Mario selama di penjara.
Sebagai seorang ayah, Rafael meminta Mario harus melakukan pertobatan atas perbuatannya dengan bersungguh-sungguh di hadapan Tuhan.
Juga mendoakan kondisi korban yang dianiaya yaitu David Ozora segera pulih.
"Saya juga sampaikan bahwa kepada Mario dia harus melakukan pertobatan."
"Kamu (Mario) harus bertobat panggil namanya (David) dalam hatimu sebut namanya dalam hati, minta maaf bilang kamu (Mario) akan menjadi sahabatnya, akan menjadi temannya dan meminta Ananda David untuk bangun segera sadar," kata Rafael.
Rafael pun berharap anak petinggi GP Ansor itu dapat segera sehat dan pulih sedia kala.
"Saya yakin kalau Mario bertobat dengan sungguh-sungguh maka David akan bisa bangun dan semua seperti semula. Itu saya sampaikan," harap Rafael.(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Rina Ayu Panca Rini/KompasTV/Kharismaningtyas)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rafael Alun Sadar Tindakan Mario Dandy di Luar Batas: Tak Punya Niat Minta Jalan Damai
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.