Perbedaan Nuzulul Quran dengan Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan
Perbedaan malam Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar yang memiliki korelasi sebagai malam diturunkannya Al-Quran, adapun persamaannya
Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Sri Juliati
Artinya: "Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,"
الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ
Allażī 'allama bil-qalam
Artinya: "Yang mengajar (manusia) dengan pena"
عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ
'Allamal-insāna mā lam ya'lam
Artinya: "Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya."
Saat menerima wahyu pertama kali, Nabi Muhammad SAW berusia 40 tahun dan sedang menyendiri di Gua Hira pada tepatnya 17 Ramadhan.
Hal itu dijelaskan oleh Pakar Astronomi, Syekh Mahmud Basya, dalam penelitiannya bahwa peristiwa Nuzulul Quran terjadi pada 17 Ramadhan dan bertepatan dengan bulan Juli 610 Masehi.
Dari penelitian Syekh Mahmud Basya tersebut dapat dipahami bahwa peringatan Nuzulul Quran mengacu pada sejarah pertama kali turunnya Al-Quran dalam proses kedua, yaitu dari Baitul Izzah kepada Nabi Muhammad SAW di bumi.
Sementara itu, korelasi dengan malam Lailatul Qadar adalah malam diturunkannya Al Quran.
Jadi, ditegaskan bahwa Al Quran diturunkan pada malam Lailatul Qadar (Surat al-Qadar ayat 1), yaitu malam paling spesial di bulan suci, malam yang sangat diharapkan seluruh umat Islam.
Adapun pendapat bahwa Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
(Tribunnews.com/Pondra Puger) (TribunCirebon.com/Sartika Rizki)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.