PKB Sebut Capres-Cawapres Bakal Rumit Diputuskan Koalisi Besar, Golkar: Semua Indah Pada Waktunya
Dave Laksono menyatakan, hingga kini wacana Koalisi Besar yang merupakan bentuk peleburan dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono menyatakan, hingga kini wacana Koalisi Besar yang merupakan bentuk peleburan dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) masih terus dalam tahap penjajakan dan komunikasi.
Oleh karenanya, dia menilai masih terlalu dini jika ada pembahasan terkait dengan pengusungan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) dari wacana Koalisi Besar tersebut.
"Komunikasi kita terus berjalan kita harapkan ada keputusan yang baik dan juga kita yakini ada sesuatu hasil yang lebih bermanfaat untuk kemajuan bangsa," kata Dave saat ditemui awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/4/2023).
Pernyataan Dave itu sekaligus merespons pernyataan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid yang menyebut kalau Koalisi Besar akan menghadapi kerumitan dalam pengusungan capres-cawapres.
Dirinya menyatakan, selama pembahasan itu masih dilakukan, maka yang dikedepankan saat ini adalah kesabaran.
Dave berpandangan, nantinya Koalisi Besar ini akan berujung indah.
"Ya kan masih dikomunikasikan, jadi kita sabar saja, progres terus berjalan. Ya kita sabar saja lah, tenang saja, semuanya aman indah pada waktunya," tukas dia.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Bidang Pemenangan Pemilu Jazilul Fawaid menyatakan, adanya kerumitan yang bakal dihadapi jika Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bakal melebur menjadi koalisi besar.
Adapun kerumitan yang dimaksud yakni, dalam menentukan siapa sosok yang akan dijadikan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari Koalisi Besar itu.
"Ini yang kami pikirkan apakah nanti atau pengambilan keputusan terkait capres dan cawapres dengan koalisi yang besar itu pakai ukuran dan standar apa memutuskannya," kata Jazilul dalam keterangannya, Senin (3/4/2023).
Sebab kata Jazilul, hingga kini dari setiap koalisi yang sudah terbentuk, termasuk Koalisi Perubahan untuk Persatuan, masih belum menemukan formula yang tepat untuk mengusung pasangan capres dan cawapres.
Terlebih kata dia, antara PKB dengan Gerindra dalam KKIR. Jazilul menyebut, sejauh ini kedua partai itu masih belum dapat menentukan siapa yang akan diusung sebagai capres dan cawapres.
Padahal menurut Jazilul, partai yang ada di dalam KKIR hanya ada dua, apalagi jika koalisi besar itu terbentuk, dirinya mengkhawatirkan akan adanya kerumitan yang lebih tinggi lagi nantinya.
"Orang kami berdua aja (Gerindra-PKB) aja kesulitan memutuskan (capres-cawapres), apalagi berlima," ucap pria yang akrab disapa Gus Jazil itu.
Baca juga: Wacana Koalisi Besar, Budiman Sudjatmiko: Wajar Kalau PDIP Mau RI 1
Oleh sebab itu, sebagai proses awal, PKB kata Gus Jazil mengikuti apa yang menjadi arahan Muhaimin Iskandar sebagai ketua umum partai tentang wacana koalisi besar tersebut.
Akan tetapi, tidak dapat dipungkiri jika nantinya beragam kerumitan akan dihadapi oleh koalisi besar.
"Pengalaman yang berjalan itu kerumitannya justru pada bagaimana menyusun format koalisi nya, menentukan calon presiden dan calon wakil presidennya, dan juga portofolio yang akan dibuat," tukas dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.