Fenomena Viral Ida Dayak, Dipuji Andika Perkasa hingga Hoaks Obati Pangeran Arab
Di media sosial seperti Youtube dengan mudah ditemukan video pengobatan Ida Dayak di berbagai tempat saat diketikkan kata 'Ida Dayak'
Penulis: Daryono
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Pengobatan alternatif Ida Dayak kini tengah viral dan menjadi sorotan.
Saking viralnya, pengobatan Ida Dayak Komplek Lapangan Tembak dan Olahraga Kartika, Cilodong, Depok, Jawa Barat pada Senin (3/4/2023) dibatalkan lantaran masyarakat yang datang membeludak.
Di media sosial seperti Youtube juga dengan mudah akan ditemukan video pengobatan Ida Dayak di berbagai tempat saat diketikkan kata 'Ida Dayak'
Pengobatan Ida Dayak ini menjadi sorotan karena kemampuannya yang bisa menyembuhkan beragam penyakit tulang hanya berbekal pijatan dan minyak.
Tak sedikit pasien juga langsung sembuh di tempat.
Tak hanya dari kalangan biasa, sejumlah elit pun mengakui keampuhan pengobatan Ida Dayak.
Di antaranya ada mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan mertunya, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono.
Meski demikian, ada pula kabar hoaks yang bernada melebih-lebihkan Ida Dayak.
Misalnya, Ida Dayak dinarasikan berhasil menyembuhkan Pangeran Arab yang lumpuh bertahun-tahun.
Faktanya, kabar tersebut hoaks.
Di sisi lain, kalangan medis juga memberi tanggapan soal viral pengobatan Ida Dayak.
Berikut rangkuman terbaru mengenai pengobatan Ida Dayak, Kamis (6/4/2023):
1. Kata Andika Perkasa dan Hendropriyono
Hendropriyono menyebut, pengobatan Ida Daya sebagai sesuatu yang ajaib dan merupakan kearifan lokal.
"Terbukti semua, bahwa bisa menyembuhkan, sesuatu yang ajaib. Yang merupakan kearifan lokal yang harus kita angkat sebagai tradisi yang unggul," katanya, dikutip dari TribunnewsBogor.
Hendropriyono mengalami sakit pada bagian dengkulnya.
"Dengkul saya sakit seperti orang tua seumur saya, udah dekat 80-an," katanya.
Baca juga: PABOI: Pengobatan ala Ida Dayak Perlu Dibuktikan Secara Ilmiah
Setelah diobati Ida Dayak, dengkul Hendropriyono tak sakit lagi.
"Dengkul sakit, sekarang gak lagi, sembuh," katanya.
Senada, menantu Hendropriyono yang juga mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa juga mengakui keahlian Ida Dayak.
"Kita lihat sendiri, dia punya skil kalau dilihat dari jam terbang sudah banyak sekali," katanya.
Andika juga mengakui keterampilan Ida Dayak dalam mengidentifikasi penyakit pasiennya.
"Identifikasi masalah cepat sekali, langsung memutuskan ini 2 menit atau 7 menit, begitu banyak jam beterbang yang beliau lakukan," kata Jenderal Andika Perkasa.
Untuk itulah menurutnya Ida Dayak sangat berguna bagi masyarakat.
"Ini sangat berguna untuk masyarakat," ujarnya.
2. Tanggapan IDI
Terkait pengobatan Ida Dayak, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Adib Khumaidi, Sp.OT memberi tanggapan.
Dikatakan Adib, pengobatan alternatif paling sering ditemukan sebagai upaya terakhir yang dilakukan pasien untuk mencari kesembuhan.
"Karena harapan yang besar, dan ekspektasi luar biasa dan kita tidak bisa menafikan itu, karena satu sisi kelompok yang dateng mungkin ada yang pernah berobat kan merasa tidak ada harapan akhirnya berobat ke sana," ungkapnya dalam acara diskusi di Kantor IDI, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2023).
Di sisi lain, ada pula pasien yang mendambakan hasil instan akan mencari pengobatan alternatif.
Karena tidak memakan proses panjang dan minim rasa sakit, serta biaya yang murah.
Lebih lanjut, dr Adib menjelaskan jika di dalam ilmu kedokteran ada satu pola dasar yaitu pemeriksaan fisik, penunjang atau anamnesis.
Proses selanjutnya diagnosa ditegakkan dan dilakukan tata laksana.
Lebih lanjut, sebagai organisasi kedokteran IDI tidak bisa berkomentar banyak.
Karena dasar ilmu kedokteran dan ilmu pengobatan yang dilakukan Ibu Ida Dayak cenderung berbeda, yaitu menggunakan pendekatan spiritual.
3. Respons Budayawan Dayak
Viralnya pengobatan Ida Dayak juga direspons budayawan Dayak, Suhu Wima.
Suhu Wima membenarkan pengobatan yang dilakukan Ida Dayak.
"Pengobatannya benar," katanya, dikutip dari TribunnewsBogor.
Menurut Suhu Wima, Ida Dayak mengobati pasien menggunakan kekuatan gaib.
"Dia itu memakai gaibnya dia untuk bekerja membantu orang mengobati," katanya.
Baca juga: Ini Tanggapan Dokter Spesialis Bedah Tulang soal Viral Pengobatan Ida Dayak
Hal itu terbukti dari ritual tari atau joget yang dilakukan Ida Dayak sebelum mengobati pasien.
Menurut Suhu Wima, hal tersebut untuk mengundang gaib.
"Pasti dia mengundang gaib supaya datang, kaya tari-tarian, joget, coba diperhatian kalau mau melakukan itu jogetlah, apalah, sebelum memulai acara kan," katanya.
Sementara itu, Suhu Wima memang tidak menjelaskan minyak yang dipakai oleh Ida Dayak.
Walau begitu menurutnya, minyak tersebut sudah dimasukkan ke dalam ritualnya.
"Minyak itu kan sudah dirajai, dibacain. Biasanya kaya kita ke dokter, dokter kasih obat, nah dia seperti itu," kata Suhu Wima.
4. Pesulap Merah
Pengobatan Ida Dayak juga ditanggapi oleh Konten kreator Pesulap Merah.
Menurut Pesulap Merah yang biasa membongkar trik para dukun, Ida Dayak sebenarnya adalah ahli pijat tulang yang mirip dengan metode Haji Naim sang ahli patah tulang.
"Tentang IDA DAYAK, pengobatannya ya ahli pijat tulang pada umumnya, semua ahli perbaikan tulang juga memang begitu keahliannya (Contoh ahli patah tulang lainnya adalah = HAJI NAIM)," pungkas Marcel Radhival dalam unggahannya di Instagram, dikutip dari Bangka Pos.
Terkait minyak sakti yang dibawa Ida Dayak, Marcel mengurai detail penjelasan.
Bahwa minyak yang konon dapat mengeluarkan darah kotor tersebut adalah bukan minyak ajaib.
Atas uraiannya itu, Marcel Radhival pun pernah menjelasakan terkait minyak merah yang dibawa Ida Dayak dalam kanal Youtube-nya.
Diungkap Marcel, minyak merah tersebut adalah minyak urut biasa.
"Terus kalo tentang cairan minyak yang katanya bisa ngeluarin darah kotor (beberapa kali Ida Dayak pernah mempraktekkan) itu udah lama gw bongkar kebohongannya di ILMU MERAH, tapi alhamdulillah belakangan ini IDA DAYAK udah gapernah lagi praktekin trik itu dan lebih fokus ke keahlian membetulkan tulang yang geser/tidak sesuai tempatnya," ungkap Pesulap Merah.
5. Hoaks soal Ida Dayak
Seiring ramainya pemberitaan mengenai Ida Dayak, muncul pola narasi yang melebih-lebihkan Ida Dayak dan terbukti sebagai kabar bohong atau hoaks.
Salah satu kabar hoaks mengenai Ida Dayak adalah narasi yang menyebut Ida Dayak mengobati Pangeran Arab Saudi yang koma selama 17 tahun.
Dalam narasi itu, Ida Dayak dikabarkan mengobati Pangeran Arab Saudi, Al Waleed bin Khaled bin Talal.
Info tersebut beredar di Tiktok hingga YouTube sejak Selasa (4/4/2023).
Untuk menyakinkan, dilampirkan juga foto Ida Dayak yang seolah-olah sedang mengobati Al Waleed.
Hal itu disebarkan oleh akun Tiktok @cintasholaw4t, @saidahputry_96, dan Helo @Kinoy.
Pada video tersebut, juga diperlihatkan Ida Dayak sedang berada di depan pesawat bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Terkena kutukan turun-temurun. Ibu Ida Dayak hampir menyerah dan pingsan ketika mengobati pangeran Arab koma selama 17 tahun," tulis narasi video itu.
Namun, kabar tersebut dipastikan hoaks atau rekayasa, pasalnya Ida Dayak masih mengobati pasiennya di kawasan Bogor dan Depok, Jawa Barat hingga Selasa (4/4/2023).
Dalam unggahan tersebut, akun @cintasholaw4t mengunggah video dengan penjelasan berupa suara dan foto.
Ida Dayak ditampilkan dalam foto tersebut sedang bersama Presiden Jokowi di depan pesawat.
Baca juga: Viral Pengobatan Ida Dayak, Ini Risiko Tangani Patah Tulang Tanpa Dokter
Pada unggahan tersebut juga diperlihatkan foto bersama Presiden Jokowi, Ida Dayak, dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al-Saud.
Dalam foto tersebut terlihat Raja Salman mendampingi Presiden Jokowi yang sedang memegang piagam serta di belakang mereka ada Ida Dayak.
"1 April 2023, Ibu Ida Dayak diantar langsung oleh Presiden Jokowi terbang ke Arab Saudi untuk menyembuhkan pangeran Arab yang tertidur 17 tahun lamanya," bunyi penjelasan di unggahan tersebut.
Namun foto yang diunggah @cintasholaw4t itu merupakan editan, foto yang asli hanya ada Presiden Jokowi dan Raja Salman.
Foto tersebut, pada saat Raja Salman bin Abdul Aziz Al-Saud memberikan anugerah penghargaan King Abdul Aziz Medal kepada Presiden Jokowi di Istana Al-Salam Diwan Malaki, Jeddah pada 2015 silam.
Kabar mengenai kunjungan Ida Dayak ke Arab Saudi juga merupakan hoaks.
Kabar itu kembali dipatahkan karena pada 1 April 2023, Ida Dayak diketahui masih berada di wilayah Bogor, lalu pada 3 April 2023 pindah ke wilayah Depok.
Kesimpulannya, kabar mengenai Ida Dayak mengobati Pangeran Arab Saudi dapat dipastikan adalah hoaks.
Diketahui, Al-Waleed telah terbaring di tempat tidur selama lebih dari 17 tahun.
Kejadian bermula ketika dia mengalami musibah kecelakaan pada 2005.
Musibah kecelakaan yang membuatnya koma tersebut dialami Al-Waleed ketika hendak menempuh studi pada perguruan tinggi militer di London.
Dia mengalami pendarahan otak akibat kecelakaan tersebut dan banyak yang mengatakan Al-Waleed terkena "mati otak".
Usaha keluarga untuk kesembuhan Al-Waleed dengan mendatangkan tiga orang dokter dari Amerika Serikat dan seorang dokter asal Spanyol untuk mengatasi pendarahan di kepalanya.
Namun Al-Waleed masih berada dalam kondisi koma sampai saat ini, oleh karenanya dia juga dikenal dengan julukan "Pangeran Tidur".
6. Tanggapan Kemenkes
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) turut buka suara soal viralnya pengobatan Ida dayak.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya tidak melarang pratik pengobatan Ida Dayak.
"Bagaimanapun Indonesia memiliki warisan budaya termasuk pengobatan tradisional," kata dia melalui pesan singkat Rabu (5/4/2023).
Meski demikian, pengobatan tradisional perlu didorong memiliki bukti empiris, sebagaimana pengobatan modern yang telah terbukti memiliki manfaat.
"(Pengobatan tradisional) memang masih perlu diteliti dan didukung secara empiris seperti pengobatan modern," jelas Nadia.
Baca juga: Kisah Sobir Warga Semarang yang Gagal Berobat Syaraf Kejepit Usai Pengobatan Ida Dayak Dibatalkan
Disampaikan Nadia, peraturan Kementerian Kesehatan menyebut bahwa tenaga penyehat tradisional dibagi berdasarkan modalitas.
Yaitu, ketrampilan, ramuan dan campuran.
Berdasarkan hal itu, pihaknya melakukan pembinaan agar masyarakat tidak dirugikan.
"Kalau seseorang dengan penyakit kanker jangan sampai terlambat karena berobat tradisional padahal sudah ada metode yang memang bisa menyembuhkan 100 persen kalau dilakukan pengobatan pada stadium dini," terang Siti Nadia.
(Tribunnews.com/Daryono)
Simak artikel lainnya terkait Ida Dayak Obati Warga