Profil Ida Dayak, Disebut Baru Obati Pasien sejak 3 Tahun Terakhir, Beralamat di Pasir Belengkong
Simak profil Ida Dayak. Sang anak menyebut Ida Dayak baru mengobati pasien selama tiga tahun terakhir.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.com - Sosok Ida Dayak belakangan ini menjadi perbincangan setelah pengobatan alternatif yang ia lakukan, viral di media sosial.
Ida Dayak disebut-sebut bisa patah tulang, lumpuh, dan stroke dengan sekali usap.
Buntut viralnya pengobatan yang ia lakukan, Ida Dayak diundang ke markas Divisi Infanteri 1 Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat, Senin (3/4/2023).
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, Ida Dayak diundang untuk menyembuhkan warga di sekitar Kostrad Cilodong.
"Iya itu dari Kostrad untuk menyembuhkan masyarakat di sekitar situ itu merupakan bakti sosial wujud bakti sosial," ungkapnya, Kamis (6/4/2023).
Lebih lanjut, Yudo Margono mengaku tak mempermasalahkan soal pro kontra pengobatan ida Dayak.
Baca juga: Petualangan Ida Dayak Berbuah Bangunan 2 Lantai di Kaltim, Khusus Pasien yang Datang dari Luar Kota
Menurutnya, pengobatan medis dan tradisional, sama-sama merupakan ikhtiar untuk penyembuhan.
"Ida Dayak dibiayai oleh Kostrad untuk masyarakat di sekitar situ. Kan cara apapun boleh untuk penyembuhan," tutupnya.
Lantas, seperti apa profil Ida Dayal?
Profil Ida Dayak
Dikutip dari TribunKaltim.com, Ida Dayak lahir pada 3 Juli 1972 di Pasar Belongkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Ia saat ini berusia 51 tahun.
Ida Dayak diketahui memiliki nama asli Ida Andriyani, dilansir TribunnewsWiki.com.
Nama Ida Dayak diperolehnya karena atribut yang ia kenakan.
Hal ini disampaikan oleh anak tunggal Ida Dayak, Herman.
"Kenapa disebut sebagai Ida Dayak? Karena dari atributnya itu."
"Karena mau di Jawa maupun wilayah yang lainnya itu tahunya kalau Kalimantan mayoritas (suku) Dayak," terang Herman saat ditemui di kediamannya di Desa Paser Belengkong, Kamis (6/4/2023).
Lebih lanjut, Herman mengungkapkan sang ibu baru melakukan pengobatan terhadap pasien sejak tiga tahun belakangan.
Meski demikian, Ida Dayak sebelumnya memang sudah berjualan obat selama bertahun-tahun.
Baca juga: Dokter Spesialis Tulang Komentari Aksi Viral Ida Dayak: Utamakan Pengobatan Medis
"Kalau jualan obat itu sudah bertahun-tahun, sementara untuk melakukan pengobatan ke pasien itu kisaran tiga tahun baru bisa," imbuhnya.
Ida Dayak diketahui bertempat tinggal di Desa Pasir Belengkong, Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser.
Rumahnya ini berjarak 150 km dari Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Saat ini, Ida Dayak sedang dalam proses membangun rumah lantai dua di samping rumah lamanya.
Diperkirakan, rumah yang sedang dibangun Ida Dayak berukuran 8x20 meter persegi.
Menurut Herman, rumah itu nantinya akan dijadikan penginapan untuk pasien yang datang berobat kepada sang ibu.
Jika rumah itu telah selesai, Ida Dayak disebut-sebut berencana pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Paser dan menetap.
"Kalau rumahnya sudah jadi, kemungkinan ibu (Ida Dayak) akan menetap."
"Karena bagaimanapun umur semakin tua, jadi agak mengurangi pengobatan ke luar daerah," ujar Herman.
Lebih lanjut, Herman mengungkapkan sang ibu selama ini memang selalu keliling ke berbagai pulau di Indonesia.
Bahkan, Ida Dayak sudah tidak pulang ke rumahnya di Kabupaten Paser selama dua tahun.
"Dari dulu, ibu memang sudah berkeliling di berbagai pulau yang ada di Indonesia, seperti Sumatra, Papua, Sulawesi, pokoknya macam-macam sudah dikunjungi," urai Herman.
Selama berkeliling, kata Herman, sang ibu selalu ditemani ayahnya.
Herman menyebut, selama berkeliling ke berbagai pulau di Indonesia, Ida Dayak dibantu oleh suaminya dalam membungkus obat.
Baca juga: Respons Andika Perkasa hingga Panglima TNI soal Ida Dayak: Akui Kemampuan, Diundang Beri Pengobatan
"Biasanya cuman bapak yang mendampingi, ibu yang memasarkan obatnya sembari memberi pengobatan."
"Bapak membantu untuk membungkus obat dan kemudian diserahkan ke pembeli," katanya.
Meski saat ini Ida Dayak disebut-sebut sebagai wanita ajaib yang mampu mengobati berbagai macam penyakit, Herman menepisnya.
Ia mengatakan tidak semua penyakit bisa disembuhkan sang ibu.
Hal ini, kata Herman, juga telah disadari oleh Ida Dayak.
"Tidak semua penyakit bisa disembuhkan, ibu juga sudah tahu mana yang bisa disembuhkan dan tidak."
"Kalau tidak bisa, pasti ibu menyampaikan tidak sanggup, namun sekiranya masih bisa pasti diusahakan," papar Herman.
Sebagai informasi, Ida Dayak memiliki satu saudara yang juga bertempat tinggal di Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser.
Tetapi, saudara Ida Dayak itu tidak memiliki keterampilan khusus dalam pengobatan.
Tak Pungut Biaya
Ida Dayak menegaskan dirinya tidak memungut biaya alias gratis dalam mengobati pasiennya.
Tak hanya itu, ia juga mengatakan dirinya tidak memiliki rekening.
Hal ini disampaikan Ida Dayak lantaran banyak oknum yang sengaja mengambil keuntungan dari viralnya pengobatan Ida Dayak.
"Nomor rekening saya nggak ada, nggak punya," tegasnya dalam kanal YouTube Petualang Ibu Dayak, dikutip TribunKaltim.com, Kamis (6/4/2023).
Baca juga: Melihat dari Dekat Kediaman Ida Dayak, Rumah Sederhana yang Berjarak 150 Kilometer dari IKN
"Ibu bertemu siapapun, di manapun, tidak pernah meminta uang, harus antre. Ibu tidak pernah secara itu (bayar), nomor-nomor antre bayar-bayar itu tidak ada."
"Siapapun boleh ketemu langsung, tidak ada uang-uang, tanpa bayar," tegasnya.
Tak hanya rekening, Ida Dayak juga menegaskan dirinya tidak memiliki akun media sosial apapun.
Karena itu, Ida Dayak memastikan jika ada akun atau rekening mengatasnamakan dirinya, sudah dipastikan palsu atau penipuan.
"Saya tidak punya Facebook, tidak punya Instagram, apalagi nomor rekening."
"Jadi itu atas nama Ibu Ida Andriani itu semua palsu, bukan, itu penipuan sudah," tegasnya.
"Karena saya tidak ada, tidak pernah, dan tidak mau menjual online atau menerima uang dari siapapun dan tidak pernah saya meminta uang dari siapapun."
"Rekening juga nggak punya jadi saya tidak pernah menerima uang dari siapapun," lanjutnya.
Pakai Minyak untuk Mengobati
Dalam mengobati pasiennya, Ida Dayak menggunakan minyak yang diracik sendiri.
Minyak itu ia jual seharga Rp50 ribu.
Ia mengatakan, minyak itu dijualnya kepada pasien yang berobat langsung kepadanya.
"Saya langsung mengobati orang secara langsung, menangani orang, baru saya boleh kasih minyaknya, baru boleh kita jual," terangnya.
Lebih lanjut, Ida Dayak menegaskan ia tidak pernah menjual minyak racikannya secara online.
Ia tidak akan bertanggung jawab apabila ada oknum yang nekat menjual minyak dengan mengatasnamakan dirinya.
"Kalau bilang itu minyak Ibu Ida yang menjual siapapun atau secara online atau orang lain yang tidak dikenal itu bukan minyak Ibu Ida Dayak," ucap Ida Dayak.
"Saya tidak mau bertanggung jawab apabila ada orang lain tapi menjual atas nama atau atas nama Ibu Ida, minyak Ibu Ida," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Rina Ayu Panca Rini, TribunKaltim.com/Briandena Silviana/Syaifullah Ibrahim, TribunnewsWiki.com/Bangkit N)