TRIBUNNEWS.COM - Anas Urbaningrum mengimbau para pendukungnya yang akan menjemput kebebasannya dari Lapas Sukamiskin Bandung, Jawa agar mengenakan pakaian warna putih.

Diketahui, mantan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut dijadwalkan akan bebas pada Selasa (11/4/2023).

Imbauan Anas Urbaningrum tersebut disampaikan melalui Ketua Koordinator Nasional Sahabat Anas Urbaningrum, Muhammad Rahmad. 

"Nanti dress code Putih (kaos oblong, kaos berkerah, kemeja, koko, dll putih) dan bawahan bebas," ujarnya, dikutip dari TribunJabar.id, Senin (10/4/2023).

Selain itu, Anas Urbaningrum juga mengimbau para pendukungnya agar datang dengan tertib ketika di lingkungan lapas dan tidak membawa atribut organisasi apapun.

"Mas Anas berpesan agar sahabat tidak membawa atribut apapun, termasuk tulisan-tulisan. Tidak membawa senjata tajam, atau bahan yang mudah terbakar," terangnya.

Baca juga: Besok, Sejumlah Ormas akan Jemput Anas Urbaningrum dari Lapas Sukamiskin

Muhammad Rahmad menambahkan, Anas Urbaningrum juga meminta para pendukung yang menyambut kebebasannya dari Lapas Sukamiskin agar tidak membuat kegaduhan yang berdampak pada warga sekitar lapas dan mengikuti semua aturan yang berlaku.

"Mas Anas meminta para sabahat agar sama-sama menjaga ketertiban, keamanan, dan kenyamanan, sehingga lingkungan dan masyarakat sekitar tetap nyaman dan aman," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Sukamiskin, Kunrat Kasmiri mengatakan tidak ada yang berubah dari aktivitas Anas Urbaningrum.

Dikutip dari Tribunjabar.id, Kunras Kasmiri mengatakan bahwa Anas Urbaningrum masih aktif mengikuti pembinaan di dalam Lapas Sukamiskin.

"Kalau Pak Anas menjelang kegiatan ini melakukan kegiatan seperti biasa, artinya di bulan suci Ramadan ini tentunya ada kegiatan taraweh, ada baca al-quran, kegiatan rutin biasa dilakukan seperti biasa, dilakukan pak AU," ujar Kunrat, saat ditemui di Lapas Sukamiskin, Senin (10/4/2023).

Dia menambahkan, pihak lapas tidak akan menyiapkan apapun untuk kebebasan Anas.

Namun menurut kebiasaan, teman-teman Anas Urbaningrum di dalam lapas yang akan memberikan semacam pelepasan kepadanya.

"Di sini kalau yang pulang suka ada perpisahan, tapi bukan berarti kemudian ada pesta, tidak. Tapi ya teman-teman yang di dalam yang masih lama itu mendoakan supaya pak Anas sehat, pak Anas juga menyampaikan ke teman-teman supaya sabar, kan etikanya seperti itu," ujarnya.