Andi Arief Sarankan Anas Urbaningrum Minta Maaf ke SBY Setelah Bebas, Gede Pasek Beri Balasan
Saran Andi Arief agar Anas Urbaningrum meminta maaf kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapat reaksi dari Gede Pasek Suardika.
Penulis: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saran Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief agar Anas Urbaningrum meminta maaf kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendapat reaksi dari Gede Pasek Suardika.
Anas Urbaningrum diketahui akan bebas dari Lapas Sukamiskin Bandung, Selasa (11/4/2023).
Bebasnya mantan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut akan disambut loyalis dan sahabat Anas Urbaningrum, satu di antaranya Gede Pasek.
Menjelang kebebasan Anas Urbaningrum, Andi Arief memberi saran meminta maaf kepada SBY dan Partai Demokrat.
Menurutnya, ketika memimpin Partai Demokrat, Anas hampir membuat partai berlambang mercy tersebut karam.
"Sebagai sahabat, saya menyarankan AU memilih meminta maaf terbuka kepada bapak SBY dan seluruh kader Demokrat yang hampir karam saat dipimpinnya," kata Andi Arief dalam pesan yang diterima, Senin (10/4/2023).
Baca juga: Anas Urbaningrum Diprediksi Sakit Hati dan Bakal Berbalik Arah Serang Demokrat Setelah Bebas Besok
Andi Arief juga menyarankan kepada terpidana perkara korupsi pembangunan Wisma Atlet Hambalang itu untuk memulai hidup baru.
"Mulailah hidup baru, hidup yang lebih baik," katanya.
Andi mengatakan bahwa semua orang punya masa yang kelam, tetapi tak menutup kemungkinan untuk memperbaiki diri di kemudian hari.
"Lingkungan politik akan menjadi salah satu yang menentukan. Semoga lingkungan politik setelah keluar dari Sukamiskin yang menjadi pilihan adalah yang bersih hati, pikiran dan tindakan," kata dia.
Pernyataan Andi Arief pun mendapat respons dari Gede Pasek Suardika.
Baca juga: Besok, Sejumlah Ormas akan Jemput Anas Urbaningrum dari Lapas Sukamiskin
Pasek justru meminta SBY yang meminta maaf kepada Anas Urbaningrum.
"Meminta maaf atas pidato dari Jeddah yang memaksakan kasus AU bisa disegerakan yang berakibat ada sprindik bocor ke Istana oleh oknum KPK. Meminta maaf atas upaya kudeta di Majelis Tinggi PD atas jabatan Ketum saat AU belum jadi tersangka. Meminta maaf atas janji rekonsiliasi usai KLB di Bali yang di ingkarinya sementara AU sudah berusaha membantunya untuk aklamasi," kata Pasek kepada wartawan, Senin (10/4/2023).
Pasek juga meminta SBY meminta maaf kepada Anas karena tuduhan kasus e-KTP terhadap Anas.