Gabung PSI, Ade Armando Sayangkan Anies Baswedan Normalkan Politik Identitas
jika Anies maju pada Pilpres mendatang politik identitas bakal berpotensi kembali dipakai untuk menggaet suara elektoral.
Penulis: Mario Christian Sumampow
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akademisi sekaligus pegiat media sosial, Ade Armando, telah resmi bergabung menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Dalam atributnya sebagai kader partai politik (parpol), Ade Armando menyoroti bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan.
"Kalau Anies masih maju, pasti ada (politik identitas). Kan dia sudah berulang kali bilang politik identitas itu boleh. Normal dia bilang. Enggak ada yang harus disalahkan," ujar dia, Rabu (12/4/2023).
Lebih lanjut menurut Ade, jika Anies maju pada Pilpres mendatang politik identitas bakal berpotensi kembali dipakai untuk menggaet suara elektoral.
Ia juga menyayangkan politik identitas diwajarkan oleh tokoh seperti Anies yang notabennya seorang doktor.
"Terus dia komentar dimana gitu baru-baru ini yang dia bilang politik identitas itu sesuatu yang normal. Ya tentu saja mengherankan," tuturnya.
"Seorang doktor bisa menyangka politik identitas itu artinya identitas, bukan politiknya, bahwa ada laki-perempuan, kalau ada laki perempuan bertarung pasti identitas keperempuanannya akan digunakan," tambahnya.
Sebelumnya, bakal calon presiden Anies Baswedan menyebut setiap calon yang bersaing di kontes politik akan selalu memiliki identitas. Sehingga Anies menilai politik identitas tak bisa dihindari.
"Politik identitas itu adalah sesuatu yang tak terhindarkan. Misalnya calon yang bersaing adalah laki-laki dan perempuan, maka di situ ada identitas gender," ucap Anies di Hotel Shangri-La Surabaya, Jumat (17/3/2023) malam.
Dalam forum diskusi dengan pemimpin dan kepala redaksi media massa yang diselenggarakan Partai NasDem itu, Anies juga menyebut politik identitas bisa terjadi bila ada dua calon yang berbeda suku.
Baca juga: Gabung PSI, Ade Armando Akan Maju Caleg DPR RI Raup Suara Pemilih Milenial
Anies menilai pada situasi tersebut pendukung kedua kubu bisa berkutat dengan isu perbedaan suku.
Ia pun menilai hal tersebut lumrah terjadi di pemilu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.