Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Gede Pasek Suardika, Rela Berikan Jabatan Ketum PKN pada Anas Urbaningrum

Simak profil Gede Pasek Suardika. Ia rela memberikan jabatan Ketua Umum PKN pada Anas Urbaningrum.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
zoom-in Profil Gede Pasek Suardika, Rela Berikan Jabatan Ketum PKN pada Anas Urbaningrum
SURYA MALANG/SURYA MALANG/IPUNK PURWANTO
I Gede Pasek Suardika (berbaju hitam) saat menemani Anas Urbaningrum pulang kampung ke Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Rabu (12/4/2023). Simak profil Gede Pasek Suardika. Ia rela memberikan jabatan Ketua Umum PKN pada Anas Urbaningrum. 

Gede Pasek juga diketahui pernah bekerja sebagai wartawan di Surya Surabaya dan Redaktur Pelaksana di NUSA Denpasar.

Kemudian, ia juga pernah menjadi Pemimpin Umum Tabloid Bali Aga.

Selama menjadi advokat, Gede Pasek pernah ditunjuk sebagai Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Pembelaan Wartawan PWI Bali, serta Wakil Sekretaris Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) Bali.

Kariernya di dunia politik bermula saat ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Demokrat Bali.

Di Demokrat, Gede Pasek berperan penting dalam mengantarkan kemenangan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla (JK) pada Pilpres 2004 di Bali.

Baca juga: Disinggung Janjinya Gantung di Monas, Anas Urbaningrum: Saya Tidak Melakukan yang Dituduhkan

Setelahnya, ia terpilih menjadi anggota DPR periode 2009-2014 fraksi Demokrat, dilansir TribunnewsWiki.com.

Kariernya di Demokrat meroket setelah sahabatnya, Anas Urbaningrum, terpilih menjadi Ketua Umum Demokrat hasil Musyawarah Nasional di Bandung, Jawa Barat.

Berita Rekomendasi

Ia masuk dalam jajaran pengurus inti sebagai Ketua DPP Demokrat Departemen Pemuda dan Olahraga.

Pada September 2013, Gede Pasek dicopot dari jabatannya sebagai wakil rakyat karena bergabung sekaligus menjadi Sekretaris Jenderal di organisasi bentukan Anas Urbaningrum, Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).

Kedekatan antara Gede Pasek dan Anas Urbaningrum diketahui sudah berlangsung sejak lama.

Saat Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap proyek Wisma Atlet Hambalang, Gede Pasek mengambil sikap mendukung sahabatnya itu.

Sejak saat itu, jalan politik Gede Pasek Suardika dengan Demokrat berbeda.

Ia berpisah dari Demokrat pasca Kongres Surabaya dan akhirnya dipecat dari keanggotaan partai.

Di tahun 2016, Gede Pasek kemudian bergabung dengan Partai Hanura.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas