Profil Gede Pasek Suardika, Rela Berikan Jabatan Ketum PKN pada Anas Urbaningrum
Simak profil Gede Pasek Suardika. Ia rela memberikan jabatan Ketua Umum PKN pada Anas Urbaningrum.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
Gede Pasek juga diketahui pernah bekerja sebagai wartawan di Surya Surabaya dan Redaktur Pelaksana di NUSA Denpasar.
Kemudian, ia juga pernah menjadi Pemimpin Umum Tabloid Bali Aga.
Selama menjadi advokat, Gede Pasek pernah ditunjuk sebagai Wakil Ketua Bidang Advokasi dan Pembelaan Wartawan PWI Bali, serta Wakil Sekretaris Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) Bali.
Kariernya di dunia politik bermula saat ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Demokrat Bali.
Di Demokrat, Gede Pasek berperan penting dalam mengantarkan kemenangan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla (JK) pada Pilpres 2004 di Bali.
Baca juga: Disinggung Janjinya Gantung di Monas, Anas Urbaningrum: Saya Tidak Melakukan yang Dituduhkan
Setelahnya, ia terpilih menjadi anggota DPR periode 2009-2014 fraksi Demokrat, dilansir TribunnewsWiki.com.
Kariernya di Demokrat meroket setelah sahabatnya, Anas Urbaningrum, terpilih menjadi Ketua Umum Demokrat hasil Musyawarah Nasional di Bandung, Jawa Barat.
Ia masuk dalam jajaran pengurus inti sebagai Ketua DPP Demokrat Departemen Pemuda dan Olahraga.
Pada September 2013, Gede Pasek dicopot dari jabatannya sebagai wakil rakyat karena bergabung sekaligus menjadi Sekretaris Jenderal di organisasi bentukan Anas Urbaningrum, Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI).
Kedekatan antara Gede Pasek dan Anas Urbaningrum diketahui sudah berlangsung sejak lama.
Saat Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus suap proyek Wisma Atlet Hambalang, Gede Pasek mengambil sikap mendukung sahabatnya itu.
Sejak saat itu, jalan politik Gede Pasek Suardika dengan Demokrat berbeda.
Ia berpisah dari Demokrat pasca Kongres Surabaya dan akhirnya dipecat dari keanggotaan partai.
Di tahun 2016, Gede Pasek kemudian bergabung dengan Partai Hanura.