Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Contoh Teks Khutbah Jumat: Tanda-tanda Lailatul Qadar

Berikut contoh teks khutbah jumat berjudul Tanda-tanda Lailatul Qadar. Malam yang penuh keistimewaan di bulan Ramadhan.

Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Contoh Teks Khutbah Jumat: Tanda-tanda Lailatul Qadar
Freepik
Ilustrasi Pidato - Contoh teks khutbah jumat berjudul Tanda-tanda Lailatul Qadar. Memuat materi terkait malam Lailatul Qadar, yakni malam yang penuh keistimewaan di bulan Ramadhan. 

Artinya: “Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan: "Salaam". Berkata Ibrahim: "Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu".” (QS. Al-Hijr Ayat 52)

Dengan itu Nabi Ibrahim AS dan istrinya sangat gembira dan bersukacita.

’Salaam’ juga menyelamatkan Nabi Ibrahim AS dari panasnya kobaran api saat beliau dicebloskan ke dalam panasnya kobaran api oleh Raja Namrud.




Allah subhanahu wata’ala mengatakan dalam dirman-Nya pada Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 69,

قُلْنَا يَٰنَارُ كُونِى بَرْدًا وَسَلَٰمًا عَلَىٰٓ إِبْرَٰهِيمَ

Artinya: “Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim",

Baca juga: Tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar Beserta Bacaan Doa untuk Dapat Kemuliaannya

Ibarat tamu agung, malam lailatul qadar hanya menjumpai jiwa-jiwa yang tersucikan yaitu orang-orang yang telah mempersiapkan diri menyiapkan hati dan jiwanya untuk menyambut kedatangannya dengan pelbagai amal-amal ibadah yang dilakukan di bulan Ramadhan.

BERITA TERKAIT

Lailatul qadar tidak hinggap kepada setiap orang, tetapi kepada mereka yang telah mempersiapkan hati dan jiwanya untuk menerima pantulan cahaya-cahaya malaikat.

Malam lailatulqadar sesungguhnya adalah perjumpaan antara dua cahaya yaitu cahaya langit yang terpantul dari para malaikat Allah subhanahu wata’ala dengan cahaya yang terpantul dari qalbu orang-orang mukmin yang telah mempersiapkan diri dengan segala amaliah Ramadhannya.

Sehingga daripada itu, lailatul qadr sesungguhnya adalah pertemuan dua cahaya, yaitu cahaya langit dan bumi yang kemudian memancarkan kedamaian bagi seluruh umat manusia.

Cahaya tersebut bukan hanya terpancar sampai esok hari, tetapi cahaya dan kedamaian itu akan terpancar sampai terbit fajar di kehidupan kita hingga akhirat kelak.

Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Qadr ayat 4,

تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ

Artinya: “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.” (QS. Al-Qadr ayat 4).

Orang-orang yang mendapatkan lailatul qadar dengan perjalanan spritual masing-masing akan selalu merasakan kedamaian, selalu terdorong untuk melakukan kebaikan demi kebaikan dan dia akan terus bersukacita di dalam dirinya hingga terbit fajar di kehidupan akihrat kelak.

Semoga kita semua termasuk golongan orang yang tengah mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan malam dengan penuh kemuliaan, lailatul qadr, yang kedatangannya dinantikan oleh semua orang, walaupun malam tersebut tidak akan menjumpai semua yang mendambakannya, tetapi mendambakan tanpa mempersiapkan justru semakin menjauhkan dari rahmat Allah subhanahu wata’ala.

Semoga segala amal yang kita lakukan selama Ramadhan, siang kita berpuasa menahan lapar dahaga dan mengendalikan segala emosi, diikuti dengan qiyamullail pada malam hari, semoga itu semua sudah cukup untuk mempersiapkan diri kita dalam menyambut kedatangannya.

Sebagaimana Rasulullah SAW yang telah berikan keteladanan, bahwasannya pada malam-malam terakhir Ramadhan, kita dianjurkan untuk melakukan ihyaulail (menghidupkan malam dengan beragam ibadah) atau qiyamulail (mendirikan shalat malam).

Hal paling minimalis yang bisa dilakukan yaitu sebagaimana riwayat Imam Muslim, bahwasanya Utsman bin Affan RA berkata; Rasulullah SAW bersabda,

“Barangsiapa yang Shalat Isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barang siapa yang Shalat Subuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.” (HR. Muslim).

Adapun untuk semakin memaksimalkan malam-malam penghujung Ramadhan, kita bisa juga menunaikan shalat tarawih, qiyamullail sepanjang malam, membaca Al-Qur’an, berdzikir dan bertaqarrub kepada Allah subhanahu wata’ala.

Dengan begitu, semoga Allah subhanahu wata’ala memberikan pantulan cahaya-Nya kepada kita semua, mengaruniakan laylatul qadr kepada kita yang akan memberikan kedamaian ke dalam hati sehingga kita dapat meninggalkan Ramadhan dengan keadaan yang lebih baik dibanding sebelumnya.

(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas