6 Fakta KST Serang TNI saat Pencarian Pilot Susi Air, Kronologi hingga Bantahan Mabes TNI
Berikut 6 fakta mengenai serangan KKB Papua terhadap prajurit TNI di wilayah Mugi-Mam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (15/4/2023).
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Endra Kurniawan
"Namun karena cuaca hujan dan berkabut sehingga belum bisa berkomunikasi dengan aparat keamanan yang berada di lokasi tersebut."
"Namun demikian upaya-upaya memberikan bantuan dan evakuasi tetap dilaksanakan," kata Julius.
Julius pun berharap agar prajurit lainnya dapat kembali dengan selamat dan diberi kekuatan untuk menuntaskan misi penyelamatan pilot Susi Air ini.
"Semoga Prajurit TNI yang melaksanakan tugas negara dan juga melakukan pencarian pilot Susi Air diberikan keselamatan, perlindungan dan kekuatan, sehingga dapat kembali bertugas," sambung dia.
5. TNI Lanjutkan Operasi Penyelamatan Pilot Susi Air
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono akan tetap melanjutkan operasi penyelamatan pilot Susi Air yang disandera oleh KST setelah insiden ini terjadi.
Laksda Julius mengatakan, Yudo telah memerintahkan prajurit untuk tidak ragu-ragu dalam menjalankan tugas tersebut.
"Tetap dilanjutkan, perintah Panglima TNI jelas, tegas, tidak usah ragu-ragu," kata Julius.
Selain itu, kata dia, Julius mengatakan Panglima TNI akan melakukan evaluasi terhadap operasi tersebut.
Ia mengatakan evaluasi tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat dan secara mendalam.
"Dalam waktu dekat Panglima TNI akan melakukan evaluasi yang mendalam berkaitan dengan peristiwa ini," kata Julius.
Baca juga: BREAKING NEWS: Prajurit TNI di Mugi-Mam Kabupaten Nduga Papua Diserang KST
6. Respons Komnas HAM
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Papua turut berbela sungkawa atas gugurnya Pratu Miftahul Arifin.
Hal itu disampaikan, Ketua Komnas HAM Papua, Frits Ramandey, Minggu (16/4/2023).