Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Migrant Care: 3.000 Orang akan Berpartisipasi dalam Musyawarah Perempuan Nasional

Direktur Eksekutif Migrant CARE, Wahyu Susilo mengatakan suara perempuan seringkali terpinggirkan, cenderung tidak didengar dan hilang.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Migrant Care: 3.000 Orang akan Berpartisipasi dalam Musyawarah Perempuan Nasional
Tribunnews.com/ Wahyu Firmansyah
Migrant CARE bersama Serikat Buruh Migran Indonesia (BMI), Jaringan Buruh Migran (JBM), Human Rights Working Group (HRWG), dan Komisi Migran KWI melakukan aksi demonstrasi di depan Kedutaan Besar Saudi Arabia, Selasa (20/3/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lebih dari 3000 peserta dari komunitas perempuan dan kelompok marginal di 31 Provinsi, 103 Kabupaten/Kota, dan 625 Desa/Kelurahan akan mengikuti Musyawarah Perempuan Nasional untuk Perencanaan Pembangunan.

Acara ini rencananya akan dihadiri Bintang Puspayoga, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (Menteri PPPA RI) pada 17-18 April 2023.

Migrant Care bersama 7 CSO lainnya yang menjadi bagian dari penyelenggara Musyawarah Perempuan Nasional untuk Perencanaan Pembangunan dengan dukungan Inklusi.

Baca juga: Migrant CARE Beberkan Penemuan Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat

Direktur Eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo mengatakan suara perempuan seringkali terpinggirkan, cenderung tidak didengar dan hilang.

"Banyak faktor mempengaruhi ketertindasan ganda yang dialami oleh perempuan sehingga suaranya menjadi tidak eksis," kata Wahyu pada konferensi pers jelang Musyawarah Perempuan Nasional, Minggu (16/4/2023).

Menurutnya faktor tersebut antara lain disebabkan oleh konstruksi patriarki, ketimpangan ekonomi, hegemoni mayoritas, dan letak geografis.

Berita Rekomendasi

Acara ini bertujuan untuk memastikan adanya aspirasi dan partisipasi bermakna perempuan dan kelompok marginal dalam proses dan substansi perencanaan pembangunan.

"Musyawarah Perempuan Nasional untuk Perencanaan Pembangunan digagas sebagai bentuk konkrit keterhubungan dengan akar rumput dalam upaya mewujudkan tidak ada seorangpun yang tertinggal," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas