Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perjalanan Karier Eks Ketua KY Jaja Ahmad Jayus, dari Dosen hingga Anggota Komisi Yudisial 2 Periode

Perjalanan karier mantan Ketua Komisi Yudisial (KY), Jaja Ahmad Jayus, yang meninggal dunia pada Jumat (21/4/2023) hari ini.

Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Perjalanan Karier Eks Ketua KY Jaja Ahmad Jayus, dari Dosen hingga Anggota Komisi Yudisial 2 Periode
Tribunnews.com/Larasati Dyah Utami
Ketua Komisi Yudisial Indonesia (KY RI), Jaja Ahmad Jayus dalam Konferensi Nasional II Etika Kehidupan Berbangsa, di Jakarta, Rabu (11/11/2020). Dalam artikel mengulas tentang perjalanan karier mantan Ketua Komisi Yudisial (KY), Jaja Ahmad Jayus, yang meninggal dunia pada Jumat (21/4/2023) hari ini. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah perjalanan karier mantan Ketua Komisi Yudisial (KY), Jaja Ahmad Jayus, yang meninggal dunia pada Jumat (21/4/2023) hari ini.

Jaja Ahmad Jayus diketahui pernah menjadi anggota KY selama dua periode, yakni tahun 2010-2015 dan tahun 2015-2020.

Sebelum menjadi anggota KY, Jaja pernah berkarier sebagai dosen.

Kabar duka terkait meninggalnya Jaja Ahmad Jayus disampaikan oleh Jubir KY, Miko Ginting.

"Doa kepada Pak Jaja yang sudah mendahului kita semua. Keluarga besar Komisi Yudisial sangat berbelasungkawa atas kepergian Pak Jaja."

"Semoga keluarga diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi keduakaan ini," kata Miko dalam keterangan tertulis, Jumat (21/4/2023).

Baca juga: BREAKING NEWS Eks Ketua KY, Jaja Ahmad Jayus Meninggal Dunia, Sempat Jadi Korban Pembacokan

Perjalanan Karier Eks Ketua KY Jaja Ahmad Jayus

Berita Rekomendasi

Jaja Ahmad Jayus lahir di Kuningan, 6 April 1965.

Jaja Ahmad Jayus merupakan mantan Ketua Komisi Yudisial (KY).

Sebelumnya, Jaja memulai kariernya sebagai dosen sejak tahun 1990.

Dikutip dari komisiyudisial.go.id, jabatan terakhirnya ialah Dekan Fakultas Hukum Universitas Pasundan (Unpas), Bandung periode 2009-2011.

Selama mendedikasikan diri sebagai dosen, Jaja pernah terpilih Dosen Teladan III Kopertis IV Jawa Barat pada tahun 1995.

Selain sebagai dosen, Jaja pernah menjadi Direktur Lembaga Riset PT Pusham Mandiri tahun 2007.

Kemudian, menjadi Assesor BAN PT untuk program Sarjana pada 2008-2011 dan sebagai Advokat dari tahun 1993.

Dalam perjalanan kariernya, Jaja kerap mengikuti berbagai pelatihan baik sebagai peserta maupun narasumber.

Ia juga aktif menulis karya ilmiah yang telah dipublikasikan.

Hingga akhirnya, Jaja menjadi anggota KY untuk dua periode, yaitu tahun 2010-2015 dan tahun 2015-2020

Dikutip dari situs Universitas Pasundan, Jaja terpilih menjadi Ketua Komisi Yudisial (KY) Republik Indonesia periode Juli 2018 hingga Desember 2020.

Riwayat Pendidikan

Pendidikan S-1 diperoleh Jaja dari Fakultas Hukum Universitas Pasundan, Jurusan Hukum Keperdataan tahun 1989.

Selanjutnya, Jaja meraih gelar Magister Hukum pada 2001 dari Universitas Khatolik Parahyangan, Bandung.

Lantas, gelar doktornya diperoleh dari Universitas Padjajaran, Bandung pada 2007.

Ketua Komisi Yudisial (KY) Jaja Ahmad Jayus di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Senin (23/12/2019)
Ketua Komisi Yudisial (KY) Jaja Ahmad Jayus di Kantor Kemenko Polhukam Jakarta Pusat pada Senin (23/12/2019). (Tribunnews.com/Gita Irawan)

Baca juga: Profil Jaja Ahmad Jayus, Mantan Ketua KY jadi Korban Pembacokan Orang Tak Dikenal

Meninggal Dunia Hari Ini

Kabar duka meninggalnya Jaja Ahmad Jayus disampaikan oleh Jubir KY, Miko Ginting.

Dalam keterangan tertulisnya, Miko mengatakan, keluarga besar KY turut berbelasungkawa atas meninggalnya mantan Ketua KY itu.

"Doa kepada Pak Jaja yang sudah mendahului kita semua. Keluarga besar Komisi Yudisial sangat berbelasungkawa atas kepergian Pak Jaja."

"Semoga keluarga diberi kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi keduakaan ini," kata Miko, Jumat (21/4/2023).

Lebih lanjut, Miko mengatakan, hingga kini belum mengetahui penyebab meninggalnya Jaja Ahmad Jayus.

Sebelumnya, Jaja yang sempat menjadi korban pembacokan orang tak dikenal (OTK) di kediamannya Bandung pada 28 Maret 2023 itu.

Sejak saat itu, Miko menyebut Jaja dirawat secara intensif.

"Barusan meninggalnya. Penyebab kematian belum ada info lebih lanjut. Namun, pasca-peristiwa pembacokan waktu itu, beliau dirawat secara intensif di rumah sakit," Jelas Miko.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas