Panglima TNI Berangkatkan 39 Prajurit ke Sudan untuk Evakuasi Darurat WNI
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono melepas keberangkatan total 39 prajurit TNI sebagai tim satuan tugas evakuasi WNI di Sudan
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Wahyu Aji
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono melepas keberangkatan total 39 prajurit TNI sebagai tim satuan tugas evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Sudan.
Pengiriman tim evakuasi itu menyusul adanya konflik perang saudara di Sudan antara militer dengan paramiliter rapid support.
"Rencana akan berangkatkan besok pagi dan ini jumlahnya dari kru pesawat, pengaman, dokter dan sebagainya ada 39 orang," kata Panglima Yudo kepada awak media saat konferensi pers di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Senin (24/4/2023).
Kata Panglima Yudo, keberangkatan tim satuan tugas itu untuk mengevakuasi sekitar 291 WNI yang sudah dipisahkan di tempat aman di kota Port, Sudan.
Nantinya, 291 WNI tersebut akan diterbangkan ke Jeddah, Arab Saudi terlebih dahulu untuk dievakuasi kembali ke tempat lebih aman.
Setelah itu, baru kata Yudo, para WNI tersebut akan diterbangkan kembali ke tanah air dengan menggunakan pesawat komersial.
"291, nanti dari Port Sudan ke Jeddah dulu. Nanti dari Jeddah ke Jakarta baru akan disampaikan lebih lanjut," ucap dia.
"Tapi ini karena situasinya darurat yang 291 ini sehingga kita diperintah untuk melaksanakan evakuasi darurat. Saya kira demikian," sambung Yudo.
Adapun 39 orang di tim evakuasi yang diberangkatkan kata dia yakni kru pesawat, tim Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat), tim medis, tim dari BAIS dan tim dari Pusat Penerangan (Puspen).
Baca juga: Evakuasi Mulai Dilakukan, Menlu RI Imbau WNI di Sudan Segera Lapor Diri
Kendati begitu, Yudo belum dapat memastikan timeline para WNI yang sudah dievakuasi itu bisa tiba di Jakarta.
"Nanti setelah di Jeddah ini kemungkinan akan menggunakan pesawat komersial. Kita sementara ini yang darurat dulu. Nanti berikutnya setelah ini kita laksanakan, kita menunggu perintah berikutnya," kata Yudo.
"Yang jelas, TNI apapun yang diperintah dari negara kalau memang dibutuhkan lagi kita juga siap untuk menambah pesawat untuk mengangkut," tukasnya.