Profil Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional, Pendiri Perguruan Taman Siswa
Profil Bapak Pendidikan Nasional Indonesia Ki Hadjar Dewantara, yang merupakan seorang wartawan dan pencetus berdirinya Perguruan Taman Siswa
Penulis: muhammad abdillahawang
Editor: Sri Juliati
Saat ia genap berusia 40 tahun menurut hitungan penanggalan Jawa, ia mengganti namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara.
Ia tidak lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya.
Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun jiwa.
Kemudian dia juga mencetuskan semboyan dalam sistem pendidikan yang masih dipakai sampai sekarang.
Secara utuh, semboyan itu dalam bahasa Jawa berbunyi ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. ("di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan").
Menteri Pengajaran Indonesia
Baca juga: Deretan Tokoh yang Pernah Jabat Menteri Pendidikan, Ada Ki Hajar Dewantara hingga Anies Baswedan
Ki Hadjar Dewantara dalam kabinet pertama Republik Indonesia diangkat menjadi Menteri Pengaajaran Indonesia yang pertama.
Dikutip dari TribunMakassar.com, pada 1957 ia mendapat gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr H C ) dari Universitas Gadjah Mada.
Dia diberikan gelar kehormatan tersebut atas jasa-jasanya dalam merintis pendidikan umum.
Kemudian, ia dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dan hari kelahirannya dijadikan Hari Pendidikan Nasional (Surat Keputusan Presiden RI no. 305 tahun 1959, tanggal 28 November 1959).
Ki Hadjar Dewantara meninggal dunia di Yogyakarta pada 26 April 1959 dan dimakamkan di Taman Wijaya Brata.
(Tribunnews.com/Abdillah Awang, TribunMakassar.com/Nur Fajriani R, TribunBatam.id/Widi Wahyuning Tyas)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.