Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tanggal 2 Mei Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Mei Hari Memperingati Apa? diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), bertepatan dengan hari lahirnya Ki Hajar Dewantara.

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Tanggal 2 Mei Memperingati Hari Apa?
freepik
Ilustrasi anak sekolah - Tanggal 2 Mei Hari Memperingati Apa? 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), bertepatan dengan hari lahirnya Ki Hajar Dewantara. 

TRIBUNNEWS.COM - Tanggal 2 Mei Hari Memperingati Apa? Ini sejarahnya.

Setiap tanggal 2 Mei, diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Peringatan tanggal 2 Mei 2023 ini juga bertepatan dengan hari lahirnya bapak pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara.

Penetapan Hari Pendidikan Nasional setiap tanggal 2 Mei ini termaktub dalam Keputusan Presiden RI Nomor 316 Tahun 1959.

Tujuan dari peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2023 ini yaitu sebagai cara menumbuhkan semangat belajar dan tumbuh kepada seluruh insan pendidikan.

Lantas bagaimana sejarah peringatan tanggal 2 Mei ini?

Baca juga: Tema dan Logo Hari Pendidikan Nasional 2023, Lengkap dengan Link Downloadnya

Sejarah Hari Pendidik Nasional pada 2 Mei

BERITA REKOMENDASI

Dilansir dari laman kemdikbud, Hari Pendidikan Nasional pertama kali diperingati pada 16 Desember 1959.

Perayaan hari Pendidikan Nasional merupakan salah satu cara dalam motivasi kepada guru, pelajar, teman, dan sahabat.

Meskipun bukan hari libur nasional, Hari Pendidikan Nasional dirayakan secara luas di Indonesia.

Perayaannya biasanya ditandai dengan pelaksanaan upacara bendera di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi, dari tingkat kecamatan hingga pusat, disertai dengan penyampaian pidato bertema pendidikan oleh pejabat terkait.

Tanggal 2 Mei dipilih karena tanggal itu merupakan tanggal lahir Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia.

Ki Hadjar Dewantara.
Ki Hadjar Dewantara. (LP3M UST)

Ki Hadjar Dewantara yang memiliki nama asli R.M. Suwardi Suryaningrat.

Ia lahir dari keluarga ningrat di Yogyakarta pada 2 Mei 1889.

Setelah menyelesaikan pendidikan dasar, Ia mengenyam pendidikan di STOVIA.

Namun beliau tidak dapat menyelesaikannya karena sakit.

Akhirnya, Ia bekerja menjadi seorang wartawan di beberapa media surat kabar, seperti De Express, Utusan Hindia, dan Kaum Muda.

Selama era kolonialisme Belanda, Ki Hajar Dewantara dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu.

Pada masa itu, pemerintah Hindia Belanda hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau kaum priyayi yang bisa mengenyam bangku pendidikan.

Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan ia diasingkan ke Belanda bersama dua rekannya, Ernest Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo.

Ketiga tokoh ini kemudian dikenal sebagai “Tiga Serangkai”.

Setelah kembali ke Indonesia, ia kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa.

Peran Ki Hajar Dewantara dalam dunia pendidikan di Indonesia sangat melekat dengan 3 semboyan yang diterapkan hingga saat ini.

Baca juga: Deretan Tokoh yang Pernah Jabat Menteri Pendidikan, Ada Ki Hajar Dewantara hingga Anies Baswedan

Ki Hadjar Dewantara memiliki semboyan yang selalu ia terapkan dalam sistem pendidikan.

Semboyan itu dalam bahasa Jawa berbunyi "ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani."

Arti dari semboyan tersebut adalah:

- Ing Ngarsa Sung Tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik),

- Ing Madya Mangun Karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide),

- dan Tut Wuri Handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan),

Makna semboyan pendidikan Ki Hadjar Dewantara tersebut sangat dikenal di kalangan pendidikan Indonesia dan terus digunakan dalam dunia pendidikan rakyat Indonesia.

Peringatan Hari Pendidikan Nasional yang diselenggarakan setiap tanggal 2 Mei tidak semata-mata dimaksudkan untuk mengenang hari kelahiran Ki Hadjar Dewantara sebagai Bapak Perintis Pendidikan Nasional.

Namun, lebih merupakan sebuah momentum untuk kembali menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme bagi seluruh insan pendidikan.

Upaya yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan menetapkan pelaksanaan Upacara Bendera dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional.

Hal ini dimaksudkan agar semua insan pendidikan mengingat kembali filosofi dari nilai perjuangan Ki Hadjar Dewantara dalam menegakkan fondasi pendidikan di Indonesia.

Baca juga: Sosok Ki Hajar Dewantara, Tokoh Hari Pendidikan Nasional dan Perannya di Indonesia

Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2023

Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diperingati tepat pada hari ini, Selasa (2/5/2023).

Dalam pedoman memperingati Hardiknas Tahun 2023 yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Riset Teknologi (Kemendikbud Ristek), tema peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023 adalah "Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar".

Berdasarkan keterangan dalam naskah sambutan Mendikbudristek, tema tersebut bermaksud bahwa peringatan ini dapat menjadi cara mewujudkan masa depan pendidikan yang memerdekakan.

Selain itu terdapat anjuran untuk mengadakan Upacara Hardiknas 2023 akan diperingati dan laksanakan secara serentak pada hari ini.

Sementara untuk upacara peringatan Hardiknas 2023 oleh pemerintah berpusat di kantor Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta Pusat.

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas