Firli Bahuri Akui Budaya Korupsi Masih Menjadi Salah Satu Permasalahan Bangsa Indonesia
Dengan budaya korupsi yang terus mengakar, maka Firli mengatakan bangsa Indonesia tidak akan pernah mencapai tujuannya.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri menyebut budaya korupsi masih menjadi salah satu permasalahan bangsa Indonesia saat ini.
Padahal, Firli mengatakan bangsa Indonesia sudah memilih menjunjung tinggi adanya demokrasi atau keterbukaaan.
Baca juga: Megawati Singgung Sikap Anggota yang Arogan dan Korupsi, Ini Kata Polri
"Negara kita sudah sangat memilih dalam rangka tujuan membangun negara. Saya ingin mengatakan bahwa saja pilihan kita ini tetap kita menjunjung tinggi yang kita ketahui kita memilih demokrasi. Ruh demokrasi adalah keterbukaan, dengan keterbukaan seharusnya tidak ada lagi korupsi," kata Firli saat memberikan dialog kebangsaan di Lemdiklat Polri, Senin (8/5/2023).
Firli mengatakan budaya korupsi itu bisa dimulai dari tahap apapun termasuk dalam pengadaan barang dan jasa.
Bahkan, di tahap perencanaan saja korupsi bisa terjadi jika kegiatan apapun tidak dilakukan secara terbuka.
"Karena tahapan-tahapan korupsi itu mulai dari perencanaan sudah bisa terjadi korupsi, saat pelaksanaan bisa terjadi, penganggaran bisa terjadi, pengawasan dan evaluasi bisa terjadi. Padahal kita sepakat negara kita negara demokrasi," ucapnya.
Dengan budaya korupsi yang terus mengakar, maka Firli mengatakan bangsa Indonesia tidak akan pernah mencapai tujuannya.
Baca juga: Diduga Setujui Proyek Fiktif Penyebab Direktur Utama Waskita Karya Terseret Kasus Korupsi
"Kalau kita melihat perjalanan bangsa kita pak, kenapa korupsi menjadi penting (untuk diberantas), karena memang tidak bisa kita mencapai tujuan negara kalau tidak selesai korupsi ini," tuturnya.
Dengan budaya korupsi, bangsa Indonesia tidak akan bisa memulai melakukan pembangunan infrastruktur.
Selain itu, Firli mengatakan masalah korupsi ini bisa berdampak ke seluruh aspek di antaranya pendidikan, kesehatan dan lain-lain yang membuat Indonesia akan jalan ditempat.
"Tidak akan pernah kita mendapatkan sumber daya manusia yang memadai kalau korupsi ini tetap berjalan," jelasnya.
"Fasilitas kesehatan akan rendah karena ada korupsi, pelayanan publik akan sulit karena ada korupsi, sebaliknya pelayanan publik sulit pasti akan ada korupsi. Begitu juga dengan kesehatan, pendidikan, infrastruktur," sambungnya.
Selain korupsi, lanjut Firli, masalah bangsa Indonesia juga mulai dari bencana alam dan non-alam, terorisme dan radikalisme, hingga masalah narkoba.