Dedi Mulyadi Dikabarkan Mundur, Golkar Sebut Belum Terima Surat Resmi
DPP Golkar menyebut belum memperoleh surat resmi dari Dedi Mulyadi terkait kabar pengunduran dirinya. Partai baru mengetahui lewat media.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPP Partai Golkar, Dave Akbarshah Fikarno Laksono mengungkapkan pihaknya belum menerima surat pengunduran diri dari anggota DPR RI, Dedi Mulyadi.
Seperti diketahui, kabar pengunduran diri Dedi Mulyadi diketahui berdasarkan viralnya surat yang ditandatangani dirinya dan ditujukan ke Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto tertanggal 10 Mei 2023.
"Belum lihat fisik suratnya (pengunduran diri Dedi Mulyadi). Baru dengar dari media," katanya singkat saat dikonfirmasi, Kamis (11/5/2023).
Di sisi lain, Ketua DPD Golkar Jabar, Ace Hasan Syadzily enggan berkomentar terkait kabar mundurnya mantan bupati Purwakarta tersebut.
"Mohon maaf, kami tak ingin mengomentarinya, karena mesti dari beliaunya sendiri yang berbicara. Saya enggak mau menanggapi sesuatu yang sumbernya dari mana," tuturnya dikutip dari Tribun Jabar, Kamis (11/5/2023).
Baca juga: Ini Penjelasan Dedi Mulyadi Dikabarkan Mundur dari Partai Golkar dan Gabung PDIP
Diisukan Merapat ke PDIP
Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono menanggapi isu bahwa Dedi Mulyadi akan bergabung partainya usai mundur dari Golkar.
Ia mengatakan isu tersebut sudah santer terdengar sejak tahun 2013 lalu.
Namun, saat itu, Dedi Mulyadi tetap mendaftarkan diri sebagai kader Golkar.
"Isu sekarang pun saya sudah mendengarnya. Ya, kami tunggu saja benar atau tidaknya, apakah seperti dahulu isunya ingin masuk (PDIP) tapi tidak jadi. Kita tunggu saja bagaimana sikap Pak Dedi," kata Ono Surono dilansir Tribun Jabar.
Baca juga: Dedi Mulyadi Dikabarkan Keluar dari Golkar, Pengamat Sebut Dedi Cocok ke PDIP atau Gerindra
Di sisi lain, jika Dedi Mulyadi benar-benar masuk, Ono menegaskan partainya adalah partai terbuka.
Kendati demikian, Ono menegaskan banyak tahapan yang tetap harus dijalani calon kader yang akan masuk ke partai berlambang banteng tersebut.
"Orang yang masuk ke PDIP harus clear dahulu Pancasila-nya. Kedua, dia harus sepakat dengan program-program PDIP yang telah diputuskan oleh kongres dan bapernas sehingga tidak mudah juga untuk masuk PDIP. Jadi, pada saat seseorang ingin masuk PDIP itu harus clear dahulu," ujarnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jabar/Muhamad Nandri Prilatama)
Artikel lain terkait Dedi Mulyadi Mundur dari Partai
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.