Kisah di Balik Mundurnya Husein, Guru Muda ASN Pangandaran, Ridwan Kamil hingga Susi Turun Tangan
Husein Ali Rafsanjani, guru muda ASN Pangandaran yang mengundurkan diri, akan bertemu Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, Kamis (11/5/2023).
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.com - Husein Ali Rafsanjani (27), guru muda Aparatur Sipil Negara (ASN) Kabupaten Pangandaran, Banten, menjadi sorotan usai buka suara soal adanya pungutan liar di lingkungan CPNS Pangandaran.
Buntut dari kasus pungli itu, Husein bahkan mengundurkan diri sebagai guru kesenian di SMPN 2 Pangandaran.
Kasus Husein ini bermula pada 2020 lalu, saat ia dan CPNS di lingkungan Pangandaran mengikuti Pelatihan Dasar (Latsar) di Bandung, Jawa Barat.
Kala itu, Husein mengungkapkan ia dan CPNS lainnya menerima surat tugas dengan detail anggaran Latsar yang sudah dibiayai negara.
Namun, seminggu sebelum keberangkatan, mereka diminta membayar uang transport, tanpa terkecuali.
"Awalnya tuh, waktu Latsar 2020. Setelah kita menerima surat tugas dengan detail anggaran yang sudah dibiayakan oleh negara, tiba-tiba H-seminggu kita disuruh bayar uang transport."
Baca juga: Sosok Husein Guru Kesenian di Pangandaran yang Mundur dari ASN setelah Bongkar Dugaan Pungli
"Yang bikin jengkel tuh, ikut nggak ikut rombongan, kalau saya 'kan naik motor dari Pangandaran ke Bandung, ada juga 'kan orang yang nggak bisa ikut karena lagi hamil atau lagi sakit, itu juga disuruh bayar."
"Makanya bagi saya jengkel itu, tapi ya udahlah saya bayar pada waktu itu," urai Husein dalam videonya di akun Instagram @husein_ar, Senin (8/5/2023), dikutip Tribunnews.com.
Lebih lanjut, Husein mengungkapkan pungutan itu berlanjut saat Latsar berlangsung.
Ia dan teman-teman CPNS lainnya kembali ditagih uang sebesar Rp350 ribu.
Karena tak memiliki uang, apalagi gaji selama tiga bulan belum dibayarkan, Husein merasa keberatan.
Ia juga mengirimkan bukti saldo rekeningnya sebagai pemberitahuan bahwa dirinya tidak punya uang untuk membayar Rp350 ribu.
"Terus waktu lagi Latsar tiba-tiba ditagih lagi uang sebesar Rp350 ribu, waktu itu tuh kita gaji selama tiga bulan belum dibayar, benar-benar belum dibayar, dirapel gitu katanya."
"Ya udah, cuma 'kan jadi berat banget gitu. Sampai yang nagih itu saya bilang, 'Saya nggak ada uang banget'. Saya kasih screenshoot isi rekening saya, (saldo saya) Rp500 ribu aja nggak ada," kisahnya.