Fakta Baru Pelaku Mutilasi Bos di Semarang: Cerita ke Tukang Parkir hingga Luka Sundutan Rokok
Fakta baru, pelaku mutilasi bos di Semarang sempat cerita ke tukang parkir mengenai kekerasan dari bos galon yang dialaminya, ada luka sulutan rokok.
Penulis: Rifqah
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Pelaku pembunuhan dan mutilasi bos di Tembalang, Semarang, Husen disebutkan sempat bercerita kepada tukang parkir tempatnya bekerja sebelumnya, yakni di Warmindo mengenai kekerasan yang dialaminya.
Hal tersebut diungkapkan oleh rekan kerja Husen ketika bekerja di Warmindo selama empat bulan, yakni Jessie.
Sebelumnya, Jessie mengatakan banyak yang tidak percaya mengenai kabar tentang pembunuhan yang dilakukan Husen atau Mas Kuncir, sapaan akrab Husen di Warmindo tersebut.
Jessie mengungkapkan, sebelum pembunuhan itu terjadi, Husen diketahui sering main ke Warmindo dan bertemu dengannya serta tukang parkir Warmindo.
"Karena tempat kerja di galon dekat dengan sini, Kuncir ya sering main ke sini," beber Jessie kepada Tribunjateng.com, Kamis (11/5/2023).
Ketika datang ke Warmindo, Husen menceritakan dirinya mendapat perlakuan kekerasan dari sang bos atau korban bernama Irwan Hutagalung.
Baca juga: Psikolog Forensik Sebut Pelaku Mutilasi di Semarang Membunuh atas Kehendak Sendiri, Tanpa Paksaan
Kemudian, Jessie juga melihat secara fisik, tangan Husen terdapat bekas luka sundutan rokok.
"Dia cerita ke tukang parkir, bukan ke saya, tapi secara fisik saya lihat tangannya ada bekas sulutan rokok," kata Jessie.
Jessie sendiri mengaku tidak menanyakan hal tersebut karena Husen dikatakan lebih suka memendam masalahnya sendiri.
"Saya pribadi tidak tanya karena Kuncir lebih suka memendam masalah, ia cerita kepada orang tertentu saja," cetusnya.
Setelah Membunuh, Husen Datang ke Warmindo Bawa 1 Bungkus Rokok Lalu Pergi
Jessie mengatakan, terakhir berkomunikasi dengan Kuncir sehari setelah peristiwa pembunuhan yakni pada Jumat (5/5/2023) malam.
Husen datang ke Warmindo dengan membawakan satu bungkus rokok Surya dan Jessie sempat menolak pemberian tersebut, tetapi Husen tetap memberikan rokok tersebut.
Setelah itu, Husen pergi tanpa memberitahu tujuannya.