Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Q&A Mentan SYL: Bahas Idealisme, Diversifikasi Pangan, Hingga Hubungannya dengan Kemendag

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bercerita mengenai pentingnya prinsip dan idealisme bagi seorang pemimpin yang berada di lingkaran birokrasi.

Editor: Content Writer
zoom-in Q&A Mentan SYL: Bahas Idealisme, Diversifikasi Pangan, Hingga Hubungannya dengan Kemendag
dok. Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam program Q&A MetroTV, Minggu, 14 Mei 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bercerita mengenai pentingnya prinsip dan idealisme bagi seorang pemimpin yang berada di lingkaran birokrasi. Cerita ini disampaikan SYL usai mendapat pertanyaan Rektor IPB, Arif Satria dalam program Q&A MetroTV, Minggu, 14 Mei 2023.

Menurut SYL, idealisme ibarat karang di tepi laut yang tetap berdiri kokoh meskipun terhantam ombak setiap saat. Idealisme harus menjadi kenyataan bagi setiap harapan yang tersimpan dalam benak rakyat. Pemimpin dan idealisme bagi SYL adalah dua sisi yang tidak bisa dipisahkan.

"Yang paling penting kita harus mewujudkan kenyataan bagi setiap harapan rakyat. Dan birokrat itu harus berpikir memecahkan masalah. Pemerintah tidak bisa jalan sendiri, dia harus bersama rakyat dan menjaga kepercayaannya," ujarnya.

Disisi lain, SYL menjawab kecurigaan publik mengenai hubungannya dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag). Menurut SYL, selama ini hubungan kedua lembaga ini dalam kondisi baik. Hanya saja, kata dia, tugas Kementan dan Kemendag memang berbeda.

"Kementan ini bicara produksi dan tidak boleh gontok-gontokan dengan Kemendag. Kami harus bicara ketersediaan dan petani yang jumlahnya 41 juta. Tetapi dalam rangka menurunkan inflasi dan menormalisasi harga itu wajar negara harus tampil di situ. Kan konsumen kita juga banyak," katanya.

Pertanyaan berikutnya adalah mengenai diversifikasi pangan lokal sebagai pengganti makanan pokok. Di antaranya adalah gandum, sorgum, singkong dan juga tanaman lain yang tumbuh di seputar tanah kering Indonesia.

"Kan kita makan ini tidak harus beras. Sejak dulu kami ini orang-orang dari timur termasuk saya terbiasa dengan sagu itu bisa diformat menjadi makanan apa saja. Saya selalu katakan Indonesia itu negara yang cukup komplit," jelasnya.(*)

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas