Indonesia Diproyeksikan Berada di Urutan Enam Negara Berpenduduk Terbanyak Dunia Pada Tahun 2045
Suharson pun mengungkap alasan kenapa Indonesia tak lagi menempati urutan empat besar negara berpenduduk banyak.
Penulis: Reza Deni
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan Indonesia diproyeksikan sebagai negara keenam dengan jumlah penduduk terbanyak pada tahun 2045.
Adapun saat ini Indonesia adalah negara keempat dengan jumlah penduduk terbanyak, di bawah Cina, India, dan Amerika Serikat.
Suharson pun mengungkap alasan kenapa Indonesia tak lagi menempati urutan empat besar negara berpenduduk banyak.
Baca juga: Menko PMK: Komitmen Pemerintah Wujudkan Kesejahteraan Penduduk Sedang Diuji
"Hal ini karena pertumbuhan penduduk yang mulai melambat sejak tahun 2030-an," kata Suharso dalam acara peluncuran proyeksi penduduk Indonesia 2020-2050 di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (16/5/2023).
Suharso mengatakan, posisi Indonesia bakal digeser oleh Nigeria dan Pakistan pada 2045.
Suharso juga memaparkan proyeksi penduduk Indonesia tahun 2020-2050 berdasarkan tiga skenario, salah satunya adalah skenario tren atau business as usual.
Skenario itu yakni penduduk diproyeksikan tanpa ada kebijakan. Hasilnya, angka total fertility rate (TFR) atau rata-rata jumlah anak yang dilahirkan seorang wanita selama masa usia reproduksinya terus turun 1,9 sampai 2045, sedangkan angka kematian bayi atau infant mortality rate (IMR) mencapai 7,85.
"Hasil proyeksi dengan skenario trend (business as usual) menunjukkan jumlah penduduk pada tahun 2045 sebanyak 324 juta, bertambah 54,42 juta orang dari 2020. Pertumbuhan penduduk periode 2020–2050 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahunnya, melambat terus setiap tahun," kata Suharso.
Suharso melanjutkan berdasarkan skenario ini, proporsi penduduk usia 0–14 tahun diproyeksikan turun dari 24,56 persen pada tahun 2020 menjadi 19,61 persen pada tahun 2045, sedangkan penduduk usia 65 tahun ke atas naik dari 6,16 persen menjadi 14,61 persen 2045
Sementara itu, dalam skenario moderat, TFR ditargetkan berada di angka 2,0 dan nilai IMR mencapai 5,8.
Sedangkan, dalam skenario optimis, pemerintah menargetkan Usia Harapan Hidup (UHH) sebesar 80 yang sederajat sebagai negara maju, bilai TFR dijaga diangka 2,0 dan 4,2.
Baca juga: 81 Juta Penduduk Indonesia Belum Punya Rumah, Ini Penyebabnya
Suharso mengatakan terdapat lima kebijakan yang perlu diterapkan untuk mengantisipasi perubahan demografi yang terjadi.
Pertama, pemerintah perlu mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang. Kedua, pemerintah perlu memastikan kesenjangan kualitas sumber daya manusia dapat tertutupi. Kemudian, yang keetiga, pemerintah perlu menunjang penambahan penduduk lansia di masa yang akan datang.
Keempat, pemerintah perlu mendorong perpindahan penduduk sehingga persebaran penduduk menjadi lebih merata.
Kelima, pemerintah perlu menjaga keseimbangan pembangunan desa dan kota. (*)