Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saat Advokat Senior Halomoan Sianturi Bicara Semangat Kehidupan: Life Begins At 40

memasuki umur 63 tahun, advokat senior Halomoan Sianturi SH MH serasa masih berusia 23 tahun sehingga tetap semangat dan energik

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Saat Advokat Senior Halomoan Sianturi Bicara Semangat Kehidupan: Life Begins At 40
ist
Halomoan Sianturi SH MH dan istri. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - "Life begins at 40", hidup dimulai pada umur 40 tahun.

Demikianlah mungkin prinsip hidup Halomoan Sianturi SH MH, sehingga ketika, Senin (15/5/2023) ini memasuki umur 63 tahun, advokat senior ini serasa masih berusia 23 tahun sehingga tetap semangat dan energik dalam menjalankan segala aktivitasnya.

Psikolog bilang istilah "life begins at 40" ini sesungguhnya kerap diucapkan sebagai bentuk dukungan atau semangat kepada orang yang sudah memasuki usia "kepala 4". 

Namun di sisi lain, ungkapan ini juga sebagai gambaran bahwa seseorang di usia 40 tahun sudah memasuki jenjang yang stabil dan matang, baik secara emosional maupun finansial.

Secara emosional, Halomoan yang kini menjabat Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Jakarta Selatan untuk periode kedua ini memang sudah terbilang stabil dan matang.

Baca juga: Dilantik Lagi, Halomoan Sianturi Bertekad Tingkatkan Kompetensi dan Integritas Advokat

Sikap dan tutur katanya tenang, terukur, santun dan tak meletup-letup, sehingga tak heran jika dalam menjalankan profesinya sebagai advokat ia banyak meraih kesuksesan. 

"Advokat itu profesi yang mulia, sehingga harus dijalankan dengan cara-cara mulia pula," ujarnya di Jakarta, Senin (15/5/2023).

Berita Rekomendasi

Ia kemudian mengutip ungkapan "officium nobile" yang artinya advokat adalah profesi yang terhormat. 

Kematangan emosinya itu ternyata membuahkan kematangan finansial. Sebab, kesuksesan kerja advokat tentunya mendatangkan pendapatan yang tak sedikit. 

Selain uang kontrak, juga ada "success fee" yang lebih besar dari nilai kontrak tentunya ketika ia berhasil memenangkan suatu perkara.

Tak heran, dengan kematangan finansialnya itu maka tak jarang Halomoan tampil perlente, elegan, dan sedikit flamboyan. 

"Ini untuk meyakinkan klien dan berbagai pihak lain ketika advokat menjalankan profesional baik di pengadilan maupun di luar pengadilan," cetus pria "low profile" ini. 

Seturut dengan itu, kantor pengacara "Halomoan Sianturi Law Firm" juga berada di kawasan elite Mega Kuningan, Jakarta Selatan. 

Namun, ia juga tak mau ketinggalan menjalankan praktik probono alias tanpa bayaran dalam membela klien, sehingga ia pun aktif di Tim Advokat untuk Penegakan Hukum dan Keadilan (TAMPAK), misalnya, di samping aktif di Koalisi Antikorupsi dan Antikriminalisasi.

Halomoan juga aktif di Tim Pembela Kebebasan Beragama (TPKB) yang pernah menjadi kuasa hukum Lia Eden dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. 

Juga menjadi kuasa hukum kelompok Ahmadiyah, dan juga gereja-gereja di Bekasi, Jawa Barat. 

Tercatat, TAMPAK proaktif mengawal proses hukum kasus pembunuhan berencana yang melibatkan mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo yang kemudian divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, sedangkan istrinya, Putri Candrawathi divonis 20 tahun penjara dalam kasus yang sama. 

Kini, Koalisi Antikorupsi dan Antikriminalisasi sedang mengawal proses hukum Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Santoso yang dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri dengan tuduhan pencemaran nama baik gara-gara melaporkan dugaan gratifikasi Rp7 miliar Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Edward Omar Sharif Hiariej ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca juga: Halomoan Sianturi Harap Hakim Kasus Ferdy Sambo Tak Kecewakan Masyarakat

Bersyukurlah dan bersuka citalah. Demikian status WhatsApp Halomoan Sianturi

Bersyukur salah satunya dengan praktik probono, bersuka cita salah satunya dengan menikmati hidup, termasuk dengan tampil perlente, wangi dan flamboyan. 

"Hidup ini harus seimbang. Kalau seimbang, mudah-mudahan kita tak akan terpeleset," tandas Halomoan Sianturi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas