Saat Jokowi Tak Lanjutkan Perjalanan Meninjau Jalan Rusak di Labuhanbatu
Presiden Jokowi Jokowi memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan karena kondisi jalan yang rusak parah saat meninjau jalan rusak di Labuhanbatu.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Sri Juliati
Ia menambahkan, jalan produksi dan jalan logistik tersebut sangat penting bagi pertumbuhan wilayah Jambi.
"Yang namanya jalan logistik itu sangat penting sekali, yang namanya jalan produksi itu sangat penting sekali sehingga itu yang didahulukan. Apalagi rusak parah, harus segera dikerjakan," ujarnya.
Jokowi mengungkapkan, di Provinsi Jambi terdapat sejumlah infrastruktur jalan yang mengalami kerusakan, baik jalan kabupaten/kota, provinsi, maupun nasional.
"Untuk jalan kabupaten ada 10 ribu kilometer yang rusak kurang lebih 4.600 (kilometer), hampir separuh yang rusak jalan kabupaten/kota. Kemudian, jalan provinsi ada 1.030 kilometer, yang rusak 250 kilometer, 25 persen, seperempatnya. Jalan nasional ada 1.300 (kilometer), yang rusak 130 (kilometer)," ungkapnya.
Ia juga mengatakan, pemerintah akan segera memulai perbaikan sejumlah ruas jalan di Jambi pada bulan Juli mendatang.
"Ini yang kita cek tadi jalan produksi untuk nanas ke sana, benar, rusak. Itu masuk, akan kita mulai (perbaikan) nanti bulan Juli, bulan Agustus," ujarnya.
Perbaikan jalan juga diperlukan di sejumlah provinsi di tanah air.
Perbaikan tersebut, lanjutnya, akan dilakukan secara bersama oleh pemerintah pusat dan daerah.
"Ini harusnya dikerjakan daerah semua, provinsi sendiri, kabupaten sendiri. Tapi, karena memang jalan yang di seluruh tanah air yang bagiannya kabupaten, kota, dan provinsi ini, tadi kan saya sampaikan separuhnya, ya dikerjakan bareng-bareng belum tentu selesai, mungkin ini dalam waktu dua tahun, tiga tahun lah kita akan kejar secepatnya," tandasnya.
(Tribunnews.com/Widya/Taufik Ismail) (TribunMedan.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.