Soal Pengganti Johnny G Plate, KSP: Jokowi Segera Siapkan Plt, Surya Paloh: Hak Prerogratif Presiden
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, memberikan pernyataan terkait kasus BTS yang menyeret nama Johnny G Plate.
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, memberikan pernyataan terkait kasus BTS yang menyeret nama Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.
Sebelumnya, Menkominfo Johnny G Plate ditetapkan sebagai tersangka korupsi penyediaan menara base transciever station (BTS) 4G pada Rabu (17/5/2023).
Merespons hal tersebut, menurut Ngabalin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera menyiapkan pengganti Johnny G Plate sebagai Menkominfo.
Hal tersebut, kata Ngabalin, jika berkaca kepada kebiasaan Presiden yang menyikapi persoalan hukum para menterinya secara cepat.
Meski demikian, agar organisasi kementerian tetap berjalan maka akan ditunjuk menteri ad interim terlebih dulu.
"Biasanya Bapak Presiden tak lama dalam siapkan pengganti atau biasanya menteri ad interim agar organisasi dan lembaga ini bisa jalan seperti biasa sampai masa penahanan Pak JGP (Johnny G Plate)," jelas Ngabalin di Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Kamis (18/5/2023).
Baca juga: Soal Penahanan Johnny G Plate, Surya Paloh: Sangat Ironis dan Terlalu Mahal untuk Diborgol
Namun, ketika disinggung sosok yang menjadi kandidat Menkominfo, pengganti Johnny G Plate, Ngabalin menegaskan ia belum mengetahuinya.
"Saya yakin benar bahwa Presiden sudah tahu dan mengetahui perkara ini di Medan. Tadi saya belum dapat informasi dari Pak Mensesneg, tapi saya pastikan bahwa dalam waktu tidak terlalu lama, Pak Presiden akan menyiapkan Plt atau ad interim," lanjutnya.
Sementara itu, Pihak Partai NasDem mengaku belum mengusulkan nama baru pengganti Johnny G Plate sebagai Menkominfo.
Menurut Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, reshuffle atau perombakan kabinet merupakan hak prerogatif presiden.
Sehingga, kata Surya Paloh, pihaknya enggan untuk mendahului ketetapan dari Jokowi dengan menyodorkan nama pengganti Johnny.
"Kalau kita konsisten ini hak prerogatif presiden. Kita ajukan baru, salah-salah presiden tak suka," ucap Paloh di Nasdem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (17/5/2023).
Paloh menyatakan, pihaknya tidak bisa mengajukan nama pengganti Johnny tanpa permintaan Jokowi.
Sebab, hal tersebut merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.