Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Sebut Dua Nama Ini Sosok Potensial Gantikan Johnny G Plate Jadi Menkominfo

Pengamat sekaligus Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS) Agung Baskoro menyebutkan bahwa ada sejumlah sosok potensial pengganti Johnny Pla

Penulis: Naufal Lanten
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Pengamat Sebut Dua Nama Ini Sosok Potensial Gantikan Johnny G Plate Jadi Menkominfo
WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate dengan mengenakan rompi tahanan warna pink dan tangan diborgol berjalan menuju mobil tahanan di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (17/5/2023). Kejaksaan Agung menetapkan Menkominfo, Johnny G Plate sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek penyediaan infrastruktur BTS 4G infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, 5 Bakti Kominfo tahun 2020-2022 yang merugikan negara hingga mencapai Rp 8 triliun. WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate resmi ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus BAKTI Kominfo.

Pengamat sekaligus Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis (TPS) Agung Baskoro menyebutkan bahwa ada sejumlah sosok potensial yang bisa menggantikan posisi Sekretaris Jenderal Nasdem tersebut.

Agung melihat sosok potensial duduki kursi Menkominfo itu dilihat dari berbagai aspek, seperti dari lingkungan internal pemerintah, eksternal dan juga kalangan milenial.

Untuk kalangan internal pemerintah, lanjut dia, sosok yang berpotensi adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

“Ada nama Sakti Wahyu Trenggono (SWT) yang juga Menteri Kelautan dan Perikanan, memiliki rekam-jejak gemilang di bidang telekomunikasi,” kata Agung saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (18/5/2023),

Selain berpengalaman di bidang telekomunikasi, Agung bilang bahwa Wahyu Trenggono juga bukan orang baru bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Berita Rekomendasi

“Beliau banyak terlibat dalam kampanye pemenangan Pilpres untuk Presiden Jokowi sejak 2014,” katanya.

Kemudian untuk kalangan eksternal kabinet, imbuh Agung, adalah Hary Tanoesoedibjo.

Nama Ketua Umum Partai Perindo yang juga Pemilik MNC Group itu menguat jadi sosok potensial lantaran beberapa waktu belakangan ini, HT sering dipanggil ke Istana Negara.

“Nama Hary mengemuka karena dalam beberapa waktu terakhir bolak-balik menemui Presiden Jokowi di istana sekaligus menguatkan dugaan Perindo akan dapat jatah tambahan setelah Wamenparekraf,” ujarnya.

Sementara dari kalangan milenial, Agung menebut ada Direktur Digital Business Telkom, Muhamad Fajrin Rasyid.

Fajrin yang juga pernah menjabat sebagai co-founder Bukalapak itu dinilai punya pengalaman yang tak perlu diragukan lagi di bidang informatika.

“Nama Fajrin mengemuka menimbang Kementrian Kominfo membutuhkan penyegaran setelah ditimpa kasus hukum dan sosok muda sebagaimana Fajrin bisa memberi harapan ke depan,” kata Agung.

Dia menambahkan bahwa kalangan milenial patut dipertimbangkan apalagi merujuk figur Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makariem dan juga Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotejo yang dianggap sukses mengemban jabatannya masing-masing.

Baca juga: Pengamat: Kemunculan Hary Tanoe ke Istana Perkuat Dugaan Kemungkinan Reshuffle Kabinet

“Arahan tentang sosok milenial terbukti sukses setelah Nadiem Makarim dan Dito Ariotejo mampu membuktikan kapasitas sebagai Mendikbud dan Menpora,” ujarnya.

Menteri-menteri Nasdem Bakal Direshuffle?

Lebih lanjut Agung juga melihat adanya kemungkinan semua menteri dari Nasdem direshuffle dari kabinet Presiden Jokowi usai Menkominfo Johnny G Plate ditetapkan sebagai tersangka.

Hal ini diperkuat dengan merenggangnya hubungan antara Nasdem dengan Presiden Jokowi.

“Namun pertanyaan mendasarnya, Apakah menteri-menteri Nasdem direshuffle terbatas atau semuanya?”

“Jawaban atas pertanyaan itu akhirnya hanya bisa dikembalikan ke Presiden Jokowi sebagai pemilik hak preogratif. Namun minimal ada kemungkinan jatah Nasdem dikurangi atau kader Nasdem tak lagi sebagai Menkominfo,” papar Agung.

Seperti diketahui, Kejaksaan Agung telah menetapkan Menkominfo Johnny G Plate sebagai tersangka kasus korupsi tower base transceiver station (BTS).

Dia pun tampak keluar dari gedung Pidana Khusus Kejaksaan Agung mengenakan rompi tahanan berwarna pink dengan tangan terborgol.

"Setelah pemeriksaan, kami memutuskan menaikkan status yang bersangkutan sebagai tersangka," ujar Direktur Penyidikan Jampidsus Kejaksaan Agung, Kuntadi usai sang Menkominfo digiring ke mobil tahanan.

Setelah ditetapkan tersangka, Johnny G Plate langsung ditahan selama 20 hari ke depan terhitung sejak hari ini, Rabu (17/5/2023).

Dirinya ditahan di Rutan Salemba cabang Kejaksaan Agung.

"Ditahan di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan," kata Kuntadi.

Dalam perkara ini, Johnny G Plate dimintai pertanggung jawaban sebagai pengguna anggaran (PA).

Baca juga: Ketua DPP Perindo: Soal Reshuffle, Itu Hak Prerogatif Presiden Jokowi

"Perannya yang bersangkutan diperiksa diduga keterlibatannya terkait jabatan yang bersangkutan selaku menteri dan pengguna anggaran," ujar Kuntadi.

Oleh sebab itu, dirinya dijerat Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Tipikor juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.

Sebagai informasi, perkara ini sebelumnya telah menyeret lima tersangka.

Mereka ialah: Direktur Utama BAKTI Kominfo, Anang Achmad Latif; Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia, Galumbang Menak Simanjuntak; Tenaga Ahli Human Development (HUDEV) Universitas Indonesia tahun 2020, Yohan Suryanto; Account Director of Integrated Account Departement PT Huawei Tech Investment, Mukti Ali; dan Komisaris PT Solitech Media Sinergy, Irwan Hermawan.

Oleh sebab itu, Menkominfo Johnny G Plate menjadi tersangka keenam dalam rasuah tower BTS ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas