Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mampu Kembangkan Robot untuk Penyandang Autisme di Thailand

Pengembangan purwarupa Humanoid Teaching Assistant Robot ini, berasal dari robot yang sudah ada sebelumnya

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Mampu Kembangkan Robot untuk Penyandang Autisme di Thailand
Istimewa
Humanoid Teaching Assistant Robot yang dikembangkan oleh dua mahasiswa Mekatronika Universitas Sanata Dharma (USD) 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua orang mahasiswa asal Indonesia ikut terlibat dalam proyek pengembangan purwarupa (prototype) Humanoid Teaching Assistant Robot yang akan dipakai di sekolah penyandang autism di Thailand.

Marcellino Surya Pratama dan Dimitri Pratama Yogantara merupakan mahasiswa Program Studi Mekatronika Fakultas Vokasi Universitas Sanata Dharma (USD).

Keduanya merupakan mahasiswa yang mengikuti program student exchange di Rajamangala University of Technology Thanyaburi (RMUTT) Thailand.

Pengembangan purwarupa Humanoid Teaching Assistant Robot ini, berasal dari robot yang sudah ada sebelumnya.

"Pengembangan prototype robot yang kami lakukan menghasilkan gerakan lengan robot yang lebih presisi menuju sudut tertentu dengan kecepatan tertentu," ujar Marcellino dalam keterangannya, Senin (22/5/2023).

Baca juga: Rektor Universitas Sanata Dharma Ajak Wisudawan Memiliki Kemerdekaan untuk Berkarya

Robot humanoid adalah robot yang penampilan keseluruhannya dibentuk berdasarkan tubuh manusia.

Berita Rekomendasi

Pengembangan yang dilakukan oleh Marcellino dan Dimitri secara prinsip adalah meningkatkan tingkat presisi gerakan gesture lengan robot yang dikendalikan melalui micro-controller.

"Robot tersebut juga mampu berjalan menghindari halangan karena sudah kami lengkapi dengan fitur obstacles avoiding dan dapat dikendalikan dari jarak jauh melalui remote controller," tutur Marcellino.

Keberadaan keduanya dalam proyek tersebut adalah bagian dari kerjasama Fakultas Vokasi USD dengan RMUTT yang berlangsung sejak 2017.

Marcellino dan Dimitri mengerjakan proyek pengembangan robot ini sekaligus untuk tugas akhir mereka di Program Studi Mekatronika Fakultas Vokasi USD, di bawah bimbingan Dr.Eng. Petrus Sutyasadi.

Melalui program pertukaran pelajar antara FV USD dan RMUTT ini, kedua mahasiswa tersebut memperoleh pengalaman belajar yang meningkatkan kemampuan hardskill dan softskill mereka.

Selain itu, keduanya juga mendapatkan kursus singkat tentang OpenCV, yaitu sarana yang dapat digunakan untuk mendeteksi wajah manusia dan memberikan kontrol lanjutan.

Teknologi Open CV kemudian juga mereka tambahkan ke dalam purwarupa robot yang dikembangkan.

Penambahan fitur ini memberikan tampilan yang lebih menarik dan lebih interaktif.

“Para siswa penyandang autisme memiliki kecenderungan untuk tidak ingin berinteraksi terhadap manusia, namun memiliki daya tarik pada alat-alat yang bergerak dan memiliki tampilan menarik," ungkap Marcellino.

"Penampilan ekspresi wajah pada layar yang terdapat pada robot juga bertujuan untuk mampu memberikan gambaran ekspresi kepada penyandang autisme, sehingga mereka mampu belajar tentang ekspresi yang ditampilkan melalui robot," tambah Marcellino.

Pengembangan robot ini rencananya akan digunakan sebagai asisten pembelajaran pada sekolah-sekolah yang mengajar siswa penyandang autisme di Thailand.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas