Sosok Hermawi Taslim Resmi Jabat Sekjen NasDem, Pernah Jadi Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin
Hermawi Taslim resmi menjabat sebagai Sekjen Partai NasDem menggantikan Johnny G Plate yang dicopot karena tersandung kasus korupsi. Ini profilnya.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Hermawi Taslim resmi menjabat sebagai Sekjen DPP Partai NasDem.
Ia menggantikan Johny G Plate dicopot dari jabatannya karena tersandung kasus korupsi proyek BTS Bakti Kominfo.
Semula, Hermawi Taslim ditunjuk oleh Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh untuk menjadi Plt Sekjen NasDem.
Penunjukan itu dilakukan hari yang sama setelah Johnny G Plate menjadi tersangka pada Rabu (17/5/2023).
Sebelum menjadi Sekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim menjabat sebagai Wakil Sekjen (Wasekjen) Kebijakan Publik dan Isu Strategis Partai NasDem.
Baca juga: Profil Hermawi Taslim, Jabat Plt Sekjen NasDem, Gantikan Johny G Plate
Profil Hermawi Taslim
Hermawi Taslim lahir di Padang, 6 Oktober 1961.
Ia menikah dengan Kusnaningsih M Bu'ulolo dan dikaruniai tiga anak.
Hermawi Taslim menyelesaikan kuliah S1-nya di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara (USU), Medan pada 1987
Pria yang kini berusia 61 tahun itu juga menyelesaikan pendidikan S2 di Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Nasional (UNAS), Jakarta.
Pemilik nama Hermawi Fransiskus Taslim juga pernah menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara Jakarta pada 2002.
Hermawi Taslim memiliki latar belakang pendidikan hukum dan advokat.
Ia pernah menjabat sebagai staf ahli di Taslim and Associates, sebuah lembaga advokasi yang didirikannya bersama rekan sejawatnya pada 1995.
Empat tahun kemudian, Taslim diambil sumpahnya sebagai advokat oleh Ketua Pengadilan Tinggi Jakarta.
Dengan latar belakang hukum, ia juga diangkat sebagai Lawyer Bantuan Hukum dan Advokasi bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Departemen Tenaga Kerja RI pada 2006-2007.
Ayah tiga anak tersebut juga pernah menjadi penasihat hukum Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur selama enam tahun pada 2003-2009.
Ketika Joko Widodo (Jokowi) 'bertarung' di Pilpres 2014 dan 2019, Taslim juga menjadi kuasa hukum dalam sidang sengketa Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Termasuk pada Pilpres 2019, Hermawi Taslim ikut menjadi tim kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin.
Ia menjadi Wakil Direktur Hukum dan Advokasi Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Baca juga: Surya Paloh Tunjuk Hermawi Taslim Gantikan Johny G Plate, Jabat Plt Sekjen Partai Nasdem
Rekam Jejak Hermawi Taslim di Dunia Politik
Hermawi Taslim juga dikenal sebagai satu di antara politisi senior di Indonesia.
Terjunnya Hermawi Taslim ke dunia politik tak lepas dari pertemuannya dengan Gus Dur.
Dikutip dari nasdem.id, Hermawi Taslim bahkan bersahabat selama puluhan tahun dengan Gus Dur.
Mantan staf ahli MPR RI ini juga dikenal sebagai salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Di PKB, Hermawi Taslim menjabat sebagai Wakil Sekjen DPP PKB dan Ketua DPP PKB.
Namun konflik yang terjadi di tubuh PKB membuat Hermawi Taslim harus mengambil sikap.
Bahkan keluarga memintanya untuk segera meninggalkan segala bentuk aktivitasnya dari dunia kepartaian.
Hingga akhirnya Hermawi Taslim keluar dari PKB dan memilih berlabuh ke NasDem.
Langkah ini diambil Taslim yang pernah mengenyam pendidikan di salah satu partai politik di Jerman setelah kembali mengalami pergulatan pemikiran panjang.
Di NasDem, ia mengisi pos sebagai Wakil Sekjen DPP Partai NasDem Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi (OKK).
Ia juga menjadi Wakil Ketua Badan Advokasi Hukum (BAHU) DPP Partai NasDem dari 2012 hingga sekarang.
Taslim juga menjadi anggota Komisi Kajian Ketatanegaraan Majelis Permusyawaratan Rakyat (K-3 MPR) RI sejak 2019 hingga sekarang.
Baca juga: Johnny Plate Jadi Tersangka, Surya Paloh Tunjuk Hermawi Taslim Jadi Plt Sekjen NasDem
Jadi Plt Sekjen NasDem
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menunjuk Hermawi Taslim sebagai pelaksana tugas sementara Sekjen Partai Nasdem.
"Kami telah menetapkan, memutuskan saudara Haji Muhammad Taslim, Hermawi Taslim, sebagai Plt Tugas Kesekjenan Sekjen," ujar Paloh di Nasdem Tower, Jakarta, Rabu (17/5/2023).
Penunjkan ini dilakukan setelah Paloh mengumpulkan para elite partai di Nasdem Tower, Jakarta pada Rabu (17/5/2023) siang.
Pertemuan itu membahas mengenai penetapan Johnny G Plate sebagai tersangka.
Pada hari itu, sejumlah elite partai NasDem mulai merapat ke Kantor DPP setelah Johnny G Plate menjadi tersangka.
Pantauan Tribunnews di lokasi, Rabu siang, elite NasDem yang pertama kali datang Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto.
Lalu, disusul oleh Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni.
Keduanya langsung masuk ke dalam markas NasDem tanpa memberikan pernyataan apa pun kepada awak media.
Setelah itu, Ketua Koordinasi Bidang Pemenangan Pemilu Sulawesi Partai NasDem Rachmat Gobel.
Terakhir, Ketua DPP Partai NasDem Charles Meikyansyah pun turut hadir ke Kantor DPP NasDem.
Kepada awak media, Charles menyebut nantinya elite NasDem bakal mendengarkan arahan dari Surya Paloh.
"Mempelajari apa yang terjadi ini. Nanti ada arahan-arahan yang seperti apa nanti kita sampaikan ke teman-teman," ujar Charles.
Namun begitu, kata Charles, pihaknya masih belum bisa berbicara banyak mengenai penetapan tersangka tersebut.
Adapun NasDem masih mempelajari perkara tersebut terlebih dahulu.
"Ya kita pelajari dulu yang jelas. Kita akan lihat apa yang terjadi yang disampaikan oleh Kejagung beberapa saat yang lalu."
"Kami berharap ini tidak jadi sesuatu yang kemudian menjadi spekulasi dan lain-lain," tukasnya.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Igman Ibrahim)