Demokrat Minta Jokowi Tidak Hanya Main 2 Kaki di Pilpres 2024, Anies Juga Minta Diangkat
Kendati demikian, Benny menyatakan pernyataan itu bukan berarti koalisi perubahan mengemis agar Jokowi juga mendukung Anies.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K Harman meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak hanya main dua kaki di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu seharusnya bermain tiga kaki.
Benny mengatakan seharusnya Jokowi tidak hanya main 2 kaki mendukung Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Sedangkan Anies Baswedan justru seolah 'diinjak' karena tidak direstui Jokowi.
"Ya jelas sekali. Bukan soal berdiri ya, seharusnya Presiden Jokowi berdiri di 3 kaki, jangan di 2 kaki, ya kan. Jangan keduanya diangkat satunya diinjak, yang terjadi sekarang ini ya begitu. Duanya diangkat satunya diinjak," kata Benny kepada wartawan, Rabu (24/5/2023).
Baca juga: Jokowi Disebut Main 2 Kaki di Pilpres 2024, Gerindra Nilai Wajar, Reaksi PDIP Beda
Benny menjelaskan seharusnya Presiden Jokowi mendukung Anies Baswedan dalam kontestasi pilpres.
Dengan begitu, tiga capres yang akan bertarung nantinya dapat bersaing secara adil.
"Tiga tokoh ini adalah putra terbaik bangsa ini. Siapapun nanti yang akan terpilih oleh rakyat, yang baik akan dipertahankan kan begitu, yang rusak kita perbaiki. Yang baik kita pertahankan, bila perlu diperbanyak, yang rusak kita perbaiki bahkan yang salah kita perbaharui," ungkap Benny.
Kendati demikian, Benny menyatakan pernyataan itu bukan berarti koalisi perubahan mengemis agar Jokowi juga mendukung Anies.
Sebaliknya, koalisi perubahan hanya ingin Jokowi netral di pilpres.
"Yang bertanding itukan Pak Prabowo, Pak anies sama Pak Ganjar, mereka itu yang bertanding. Yang bertanding itu kan parpol-parpol pengusung, bukan presiden Jokowi, bukan kabinet ya kan, negara harus netral simbol negara itu ada pada presiden," jelasnya.
"Negara harus netral netral terhadap apa, netral terhadap para pemain, siapa para pemain ini, para pemain itu parpol-parpol, siapa pemainnya, para capres cawapres," sambungnya.
Reaksi Gerindra dan PDIP
Keluarga Presiden Jokowi disebut-sebut main dua kaki di Pilpres 2024.
Maksudnya di satu sisi mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden yang diajukan PDIP.
Namun di sisi lain juga mendukung Prabowo Subianto, capres yang diajukan Partai Gerindra.
Terakhir, Putra Sulung Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka yang bertemu Eks Danjen Kopasus tersebut.
Terkait hal itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Desmond J Mahesa menilai wajar Jokowi bermain dua kaki di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
"Wajar-wajar saja beliau dua kaki, empat kaki silahkan. Tapi jangan dua tiga kaki membuat negara ini jadi rusak," kata Desmond saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (23/5/2023).
Desmond menyatakan ada pihak yang merasa tidak senang dengan pertemuan Gibran dan Prabowo.
Dia mengingatkan bahwa politik masih bergerak dinamis.
"Apalagi seolah-olah dengan isyarat kemarin mas Gibran dengan pak Prabowo kelihatan ada yang merasa kebakaran gitu. Ini yang terjadi kan. Wajar-wajar saja lah melihat politik ini dinamis," jelasnya.
PDIP Tidak Khawatir
Diberitakan sebelumnya, Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Said Abdullah mengaku partainya tidak khawatir dengan manuver keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kerap bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Terakhir, Putra Sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang melakukan pertemuan dengan Prabowo di Solo pada Jumat (19/5/2023) malam.
Hal ini pun menuai spekulasi mengenai Presiden Jokowi yang dianggap bermain dua kaki.
Menurut Said, pihaknya meyakini Presiden Jokowi tidak akan melakukan politik dua kaki.
Dia pun meyakini Mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan taat dengan perintah mendukung Ganjar Pranowo menjadi capres.
"Saya orang yang hakulyakin bahwa presiden itu tidak pernah memainkan dua kaki. Percayalah betapa mahal harganya bagi seorang Jokowi, terlepas beliau presiden," kata Said saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (22/5/2023).
Buktinya, kata Said, Jokowi hadir saat deklarasi Ganjar Pranowo menjadi capres. Karena itu isu yang menyebut Jokowi bermain dua kaki dinilai tidak mau dipercayai.
"Terlepas beliau saat deklarasi keputusan ibu Mega mencapreskan Ganjar. Itu kan luar biasa. Tiba-tiba muncul bahwa bapak Presiden akan main dua kaki, saya tidak pernah punya kepecayaan, tidak punya keyakinan saya," ungkap Said.
Oleh sebab itu, Said memastikan Presiden Jokowi diyakini bakal tetap bersama PDIP.
"Bukan tetep komit. Hakulyakin bapak Jokowi akan tetep bersama kami," tukas Said.