Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TNI-Polri Tak Menghendaki Adanya Pertumpahan Darah dalam Upaya Pembebasan Pilot Susi Air

Izak menyebut TNI-Polri tak menghendaki adanya pertumpahan darah dalam upaya pembebasan pilot Susi Air.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Dewi Agustina
zoom-in TNI-Polri Tak Menghendaki Adanya Pertumpahan Darah dalam Upaya Pembebasan Pilot Susi Air
Tribun-Papua.com/Istimewa
Tampak Pilot Susi Air, Captain Phillip Marthens bersama Egianus Kogoya dan sejumlah pasukan KKB di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan pihaknya akan tetap mengedepankan komunikasi dalam upaya pembebasan pilot Susi Air. Izak menyebut TNI-Polri tak menghendaki adanya pertumpahan darah dalam upaya pembebasan pilot Susi Air. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya mengancam akan menembak pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens bila negara tak mengaku kemerdekaan Papua dalam waktu dua bulan.

Pangdam XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan mengatakan pihaknya akan tetap mengedepankan komunikasi dalam upaya pembebasan pilot Susi Air.

Izak menyebut TNI-Polri tak menghendaki adanya pertumpahan darah dalam upaya pembebasan pilot Susi Air.

Sebab jika itu terjadi maka bukan menyelesaikan masalah, tapi justru membakar persoalan yang lebih banyak.

Baca juga: Kepala BNPP Ungkap Cara KKB Dapat Senjata, Tito: Sebagian Besar dari Rampasan Aparat yang Lengah

"Kita tidak menghendaki ada pertumpahan darah di sini, karena satu tetes darah itu akan membakar permasalahan yang sangat banyak. Sehingga kita akan tetap mengedepankan komunikasi yang baik," kata Izak dalam tayangan Kompas TV, Sabtu (27/5/2023).

Ia pun berharap upaya yang dilakukan oleh TNI-Polri dapat dijadikan pembelajaran oleh masyarakat Papua khususnya mereka yang melakukan penyanderaan bahwa tindakan tersebut menimbulkan banyak kerugian bagi banyak orang di sekitarnya.

Berita Rekomendasi

"Pembebasan pilot tentu akan kita upayakan dan kita berharap dari sini kita akan banyak belajar termasuk masyarakat Papua, khususnya mereka yang melakukan penyanderaan agar banyak belajar. Apalagi melakukan tindakan yang menimbulkan banyak kerugian banyak orang," katanya.

Izak pun tak menampik jika akhir-akhir ini terdapat aktivitas dari kelompok yang mengganggu keamanan wilayah Papua. Namun pihak TNI-Polri tak akan melakukan tindakan secara gegabah.

"Memang akhir-akhir ini ada aktivitas dari kelompok yang mengganggu keamanan. Tapi kita juga tahu, ketika kita menanam padi dalam satu lahan, yang tumbuh bukan hanya padi, tapi ada juga alang-alang. Tapi bukan berarti satu lahan itu kita tebang semua. Alang-alangnya yang kita bersihkan," ucap dia.

Baca juga: Profil Kapten Philips Marthen, Pilot Pesawat Susi Air yang Sudah 3 Bulan Disandera KKB

Polda Papua Libatkan Pihak Gereja Upayakan Pembebasan Pilot Susi Air dari KKB

Pemerintah dan aparat TNI-Polri terus melakukan upaya penyelamatan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata pimpinan Egianus Kogoya sejak bulan Februari 2023 lalu.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan membuka diri untuk memaksimalkan upaya penyelamatan dengan proses negosiasi.

Negosiasi tersebut akan melibatkan banyak pihak mulai dari Komnas HAM, pihak gereja termasuk dewan gereja.

Ilustrasi KKB
Ilustrasi KKB (Istimewa)

Selain dengan pihak gereja, aparat TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz juga menyiapkan langkah penegakan hukum secara tegas dan terukur.

Mathius mengatakan pihaknya juga menerjunkan tim secara senyap untuk melakukan pembebasan terhadap Pilot Susi Air asal Selandia Baru tersebut.

"Semua, jadi saya dengan Komnas HAM berbicara dengan pihak gereja juga berbicara yang di dalamnya ada dewan gereja, uskup juga ada. Kita berbicara dalam rangka semaksimal mungkin negosiasi kelompok Egi (Egianus Kogoya) untuk bisa melepas pilot yang sedang dibawanya," kata Mathius.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas