Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bareskrim Polri Sebut Narkoba Zombie Flakka Belum Terdeteksi di Indonesia

Di media sosial, banyak video memperlihatkan orang yang tidak sadarkan diri atau bertingkah seperti layaknya zombie dalam film karena konsumsi narkoba

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Bareskrim Polri Sebut Narkoba Zombie Flakka Belum Terdeteksi di Indonesia
Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti
Jajaran Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri menggelar konferensi pers terkait pengungkapan kasus peredaran narkoba jenis sabu seberat 75 kilogram, Senin (29/5/2023). Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Kombes Jayadi menyebut, narkoba jenis baru bernama Flakka yang mengandung Fentanyl itu belum terdeteksi di Indonesia. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat dunia akhir-akhir ini dikagetkan dengan fenomena narkoba 'zombie' yang terjadi di Amerika Serikat.

Di media sosial, banyak video memperlihatkan orang yang tidak sadarkan diri atau bertingkah laku aneh seperti layaknya zombie dalam film karena mengkonsumsi narkoba.

Bahkan, beberapa orang juga mengalami kondisi kulitnya membusuk.

Baca juga: BREAKING NEWS: Hari Ini Irjen Teddy Minahasa Jalani Sidang Etik Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri pun turun tangan.

 Pihaknya mengantisipasi narkoba asal Philadelphia, Amerika Serikat (AS) masuk dan beredar di Tanah Air.

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Kombes Jayadi menyebut, narkoba jenis baru bernama Flakka yang mengandung Fentanyl itu belum terdeteksi di Indonesia.

Baca juga: Ini Hasil Pemetaan Polri soal Dugaan Indikasi Aliran Dana Jaringan Narkoba untuk Pemilu 2024

Berita Rekomendasi

“Kami mengimbau kepada seluruh jajaran untuk mengantisiapsi terkait dengan peredaran fentanyl yang ada di sana (Amerika dan sekitarnya),” kata Jayadi di Jakarta, Senin (29/5/2023) dikutip dari Kompas TV.

Ia menyebut, Flakka merupakan narkotika yang saat ini sedang popular dikonsumsi oleh warga di AS.

Karena itu, pihaknya merasa perlu mencegah narkoba tersebut masuk ke Indonesia karena dinilai sangat membahayakan.

"Sampai dengan hari ini, sampai dengan saat ini, kami belum menemukan peredaran fentanyl di Indonesia," ungkap Jayadi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas