Tema dan Sejarah Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023
Inilah Tema dan Sejarah Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023, World No Tobacco Day (WNTD) diperingati setiap 31 Mei, yang jatuh pada Rabu (31/5/2023).
Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Inilah Tema dan Sejarah Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023.
Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023 atau World No Tobacco Day (WNTD) diperingati setiap 31 Mei, tahun ini jatuh pada Rabu (31/5/2023).
Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023 bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terkait dampak negatif yang dapat disebabkan oleh tembakau.
Alasan diadakannya Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023 ini dalam rangka meningkatnya krisis pangan yang diakibatkan dari penanaman tembakau.
Mengutip dari laman Badan Kesehatan dunia (WHO), setidaknya saat ini ada sekitar 3,5 juta hektar lahan dikonversi untuk menanam tembakau.
Adapun penanaman tembakau yang berkontribusi terhadap peningkatan krisis pangan ini, diangkat WHO menjadi tema peringatan tahun ini.
Baca juga: Tips Menghindari Asap Rokok Bagi Perokok Pasif
Simak Tema dan Sejarah Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023, mengutip dari laman who.int, berikut ini.
Tema Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023
Dalam situs resmi WHO terdapat tema penyelenggaraan untuk peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023.
Pada peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023 ini, WHO mengangkat tema: "We need food, not tobacco."
Tema tersebut berarti "Kami butuh makanan, bukan tembakau".
Tujuan WHO mengangkat tema tersebut, yakni agar dapat meningkatkan kesadaran tentang peluang produksi dan pemasaran tanaman alternatif bagi petani tembakau.
Serta mendorong mereka untuk menanam tanaman berkelanjutan dan bergizi, sehingga tidak berkontribusi terhadap krisis pangan global.
Penyebab struktural seperti pilihan tanaman dan penanaman tembakau juga memiliki dampak bagi krisis pangan dunia.
Disamping meningkatnya krisis pangan akibat konflik dan perang.
Serta perubahan iklim, dan dampak ekonomi sosial dari pandemi COVID-19.
Baca juga: 30 Link Twibbon Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023, Diperingati Setiap 31 Mei
Hasil pengamatan WHO terkait dampak dari penanaman tembakau, yakni:
1. Sekitar 3,5 juta hektar lahan di seluruh dunia dikonversi untuk penanaman tembakau setiap tahun.
Menanam tembakau juga berkontribusi terhadap deforestasi seluas 200.000 hektar per tahun.
2. Penanaman tembakau bersifat intensif sumber daya.
Dalam proses penanamannya membutuhkan penggunaan pestisida dan pupuk dalam jumlah besar.
Hal itu juga berkontribusi terhadap degradasi tanah.
4. Lahan yang digunakan untuk menanam tembakau memiliki kapasitas yang lebih rendah untuk menanam tanaman lain.
Seperti tanaman pangan, karena tembakau mengurangi kesuburan tanah.
5. Dibandingkan kegiatan pertanian lainnya seperti penanaman jagung dan beternak, pertanian tembakau memiliki dampak yang jauh lebih merusak ekosistem.
Karena lahan pertanian tembakau lebih rentan terhadap penggurunan.
6. Keuntungan dari penanaman tembakau secara komersial tidak dapat mengimbangi kerusakan yang terjadi.
Terutama produksi pangan di negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Sejumlah hasil pengamatan WHO terkait penanaman tembakau tersebut, menjadi alasan kuat untuk mengambil tindakan.
Salah satunya dengan menyelenggarakan peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023.
Baca juga: Ucapan Selamat Hari Tanpa Tembakau Sedunia 31 Mei 2023
Sejarah Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023
Awal mula peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2023 dicetuskan oleh negara-negara anggota WHO pada 1987.
Adanya peringatan ini menarik perhatian global, terutama terkait masalah tembakau dan masalah kesehatan yang ditimbulkan.
Setahun kemudian, World Health Assembly atau Majelis Kesehatan Dunia mengeluarkan resolusi WHA 40.38.
Resolusi tersebut, berisi seruan untuk memperingati Hari Tanpa Rokok Sedunia pada 7 April 1988.
Di tahun yang sama, mereka kembali mengesahkan resolusi WHA42.19 untuk menyerukan perayaan Hari Tanpa Tembakau Sedunia setiap tanggal 31 Mei.
Tujuan dari peringatan ini diharapkan dapat menginformasikan kepada masyarakat tentang bahaya penggunaan tembakau.
Serta praktik bisnis perusahaan tembakau dan mengkampanyekan apa yang dilakukan WHO untuk memerangi tembakau.
Selain itu, perayaan ini juga untuk mengetahui apa yang dapat dilakukan orang-orang di seluruh dunia untuk mengklaim hak mereka atas kesehatan dan hidup sehat.
Terlebih untuk melindungi generasi masa depan.
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)