Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

10 Puisi Hari Lahir Pancasila 2023, Bertema Semangat Bangun Persatuan

Kumpulan Puisi Hari Lahir Pancasila 2023, bertema semangat membangun persatuan, cocok dibagikan di media sosial pada Kamis, 1 Juni 2023.

Penulis: Muhammad Alvian Fakka
Editor: Suci BangunDS
zoom-in 10 Puisi Hari Lahir Pancasila 2023, Bertema Semangat Bangun Persatuan
https://bpip.go.id/bpip/berita/1035/256/makna-pancasila-sebagai-pandangan-hidup-ketahui-isi-dari-kelima-butirnya.html
Lambang Pancasila - Kumpulan Puisi Hari Lahir Pancasila 2023, bertema semangat membangun persatuan, cocok dibagikan di media sosial pada Kamis, 1 Juni 2023. 

TRIBUNNEWS.COM - Kumpulan Puisi Hari Lahir Pancasila 2023, bertema semangat membangun persatuan.

Hari Lahir Pancasila 2023 diperingati setiap tanggal 1 Juni yang jatuh tepat pada hari ini, Kamis (1/6/2023).

Membagikan puisi Hari Lahir Pancasila 2023, bertema semangat membangun persatuan dalam artikel ini dapat menjadi cara merayakannya.

Hal itu sesuai dengan tema pada Hari Lahir Pancasila 2023, pemerintah mengangkat tema "Gotong Royong Membangun Peradaban dan Pertumbuhan Global".

Sehingga kumpulan Puisi Hari Lahir Pancasila 2023 ini dapat menjadi contoh untuk dibagikan di media sosial.

Simak puisi-puisi Hari Lahir Pancasila 2023 bertema semangat membangun persatuan, yang telah Tribunnews himpun sebagai berikut:

Baca juga: Pidato Hari Lahir Pancasila, Jokowi: Indonesia Tak Dapat Didikte, namun Siap Kontribusi bagi Dunia

Kumpulan Puisi Hari Lahir Pancasila 2023

Berita Rekomendasi

Inilah puisi Hari Lahir Pancasila bertema semangat persatuan mengutip dari laman UNIDA Gontor.

1. Di bawah Kibaran Merah Putih

Aku tersimpuh
di bawah kibaran merah putih
bayangnya berdansa dengan pasir yang kupijak
melekuk, meliuk, menggelora

Aku tersimpuh
di bawah naungan merah putih
yang enggan turun, enggan layu
setelah lama badai menghujamnya

Mencari pijakan, aku harus bangkit
menepis debu yang menggelayutiku
menebalkan lagi tapak kakiku
ini waktuku berdiri!

Tak lagi aku lengah, takkan
ini tanah bukan tanah tanpa darah
ia terhampar bukan tanpa tangis
terserak cecer tiap partikel mesiu di sana

Jika pada patahan waktu yang lalu
aku bersembunyi, berkarung
pada lipatan detik ini, aku bukanlah kemarin
aku adalah detik ini, aku akan menjadi esok

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas