Peneliti Sebut Naiknya Elektabilitas Prabowo Buntut Gagalnya Piala Dunia U-20
Toto Suryaningtyas menyebutkan naiknya elektabilitas Prabowo pada Survei Litbang Kompas Mei lalu bukan semata-mata suaranya naik.
Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat W Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Senior Litbang Kompas, Toto Suryaningtyas menyebutkan naiknya elektabilitas Prabowo pada Survei Litbang Kompas Mei lalu bukan semata-mata suaranya naik.
Tetapi dikatakan Toto karena mendapatkan limpahan suara dari Ganjar Pranowo buntut gagalnya Piala Dunia U-20.
"Pak Prabowo naik itu karena limpahan suara dari pemilih Ganjar yang kecewa karena kasus Piala Dunia U-20. Jadi tidak semata-mata karena pemilih Prabowo naik," kata Toto ditemui di Jakarta, dikutip Kamis (1/6/2023).
Toto melanjutkan jadi yang pertama memang karena ada limpahan suara dari pemilik Ganjar yang kecewa.
"Kedua seperti kita tahu memang setelah Oktober lalu Gerindra itu melakukan konsolidasi. Dan mesin politiknya tampaknya memberikan hasil jadi memperkenalkan Prabowo lebih aktif di masyarakat itu ada hasilnya," tegasnya.
Baca juga: Anies Baswedan Sebut soal Bakal Cawapres Pendampingnya di Pilpres 2024 akan Jadi Kejutan
Diberitakan sebelumnya, Litbang Kompas kembali melakukan survei elektabilitas bakal calon presiden atau capres menjelang Pemilu 2024.
Survei yang dilakukan pada 29 April-10 Mei 2023 itu memperlihatkan nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto masih di urutan atas yakni 24,5 persen.
Urutan kedua Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 22,8 persen, dan Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 13,6 persen dengan margin of error survei lebih kurang 2,83 persen.
Baca juga: Kata Pengamat soal Presiden Jokowi Cawe-cawe Pilpres 2024: Ingin Pastikan Pemilu 2024 Berjalan Adil
Elektabilitas Prabowo meningkat 6,4 persen dibandingkan survei yang sama pada Januari 2023.
Kala itu, Prabowo mendapatkan elektabilitas 18,1 persen.
Sementara itu Ganjar berada di angka 22,8 persen.
Hasil itu menunjukkan penurunan 2,5 persen ketimbang survei Januari 2023, di mana ia memperoleh tingkat elektoral 25,3 persen.
Elektabilitas capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) itu mengalami peningkatan elektabilitas sebanyak 0,5 persen dibandingkan survei Litbang Kompas Januari 2023.
Kala itu, tingkat elektoral Anies berada di angka 13,1 persen.